Latar belakang
Kawasan Asia Timur pada seperempat abad ke-21 ini mengalami banyak sekali perseteruan antar negara di wilayahnya, sebagian besar perseteruan ini terjadi karena negara-negara superpower yang ada di dunia bersaing mencoba memperebutkan pengaruh negara mereka di kawasan Asia Timur. Negara-negara seperti China, Rusia dan Amerika (melalui negara-negara sekutunya) saling berseteru dan meningkatkan kekuatan mereka di kawasan Asia Timur ini.
Jika merujuk pada pendapat para ahli dan akademisi Hubungan Internasional (khususnya yang menganut paham Realisme) memang betul konflik merupakan hal yang wajar dan harus selalu ada guna menjaga kestabilan keamanan negara-negara di dunia yang anarki ini, akan tetapi bagaimana jadinya jika suatu konflik menjadi berkepanjangan dan tidak lagi menjadi ancaman bagi negara-negara yang berkonflik saja, melainkan ancaman bagi seantero dunia. Tentunya kita tidak boleh tinggal diam, kita harus bisa menanggapi dan mengatasi konflik ini dengan cermat guna menjaga kestabilan dan juga keamanan, baik itu bagi internasional maupun bagi negara kita sendiri.
Hal inilah yang membuat kita seharusnya lebih perhatian terhadap konflik yang terjadi baru-baru ini antara Rusia-Korea Utara dengan Amerika-Korea Selatan, karena konflik ini dapat menjadi konflik yang dapat mengancam keutuhan perdamaian dunia akibat banyaknya negara yang terseret ke dalam konflik ini jika tidak ditangani secara cepat dan tepat.
Â
Â
Pembahasan
Your security is my insecurity
Kata-kata ini saya rasa cukup dapat menggambarkan secara garis besar permasalahan apa yang sebenarnya membuat konflik Korea Utara dan Korea Selatan ini semakin memanas hingga saat ini. Korea Utara dan Korea Selatan sebagaimana yang kita ketahui merupakan negara yang dulunya merupakan satu kesatuan, tetapi kemudian terbelah menjadi dua dikarenakan Ideologi dan kecenderungan politik yang berbeda diantara keduanya, dimana Korea Utara lebih berpihak kepada Sosialisme dan Korea Selatan kepada Demokrasi. Semenjak perpecahan ini keduanya menjadi negara yang bermusuhan dan bersaing satu sama lainnya di berbagai bidang, seperti: ekonomi, teknologi, militer dan sebagainya.
      Persaingan dalam bidang Militer menjadi salah satu persaingan yang paling sering menjadi isu kontroversial yang tidak hanya mengancam kedua negara yang berkonflik, tetapi juga mengancam keamanan negara-negara diluar Korea Utara dan Korea Selatan, pasalnya nuklir yang dimiliki oleh Korea Utara merupakan senjata pemusnah massal yang jika digunakan maka akan memberikan dampak yang sangat merugikan bagi negara-negara di sekitar yang tidak terlibat kedalam konflik. Dan yang membuat permasalahan ini menjadi lebih rumit adalah, Korea Utara bersikeras ingin mempertahankan kepemilikan nuklir ini, karena memang hanya nuklir inilah yang dapat memberikan Korea Utara kekuatan untuk berdiplomasi dengan negara-negara lainnya dan mencegah Amerika serta sekutunya untuk berbuat macam-macam terhadap Korea Utara (Sekarwati, 2021) (AMINI, 2013).
      Kondisi ini juga semakin diperparah dengan terjalinnya kerjasama antara Korea Utara dengan Rusia, sebagai negara yang sama-sama dimusuhi oleh Amerika dan sekutunya, Korea Utara dan Rusia diprediksi akan memiliki hubungan kerjasama yang erat karena kesamaan pemikiran politik diantara kedua pemimpin negara ini (Rachman, 2023).
Kerjasama Korea Utara dan Rusia ini dapat dikatakan sebagai sebuah ancaman yang nyata bagi perdamaian dunia, pasalnya perdamaian dunia disimbolkan dengan tidak adanya perang besar seperti perang dunia ke-1 dan ke-2 yang terjadi di dunia, dan dengan terbentuknya kerjasama antara Korea Utara dan Rusia, maka akan terjadi reaksi berantai di kalangan Amerika dan sekutunya, dimana mereka akan memperkuat kerjasama dan pertahanan negara mereka, karena menganggap kerjasama Korea Utara dan Rusia terlepas dari apapun bentuk kerjasamanya merupakan upaya Rusia dan Korea Utara untuk menggulingkan Amerika dari kekuasaannya di sistem internasional (Rachman, 2023).
      Kondisi ini juga menjadi pertimbangan bagi negara-negara lainnya yang terlibat kedalam konflik secara tidak langsung dan juga negara-negara yang bahkan tidak terlibat sama sekali di dalam konflik ini, karena adanya potensi ancaman bagi keamanan negara mereka jika Korea Utara ataupun Rusia menyerukan perang kepada negara yang menjadi musuh mereka, pasalnya dampak dari peperangan tersebut pasti akan meluas, dan kerusakan yang ditimbulkan pasti akan bersifat global, baik dari segi kerusakan fisik (kerusakan alam, lingkungan, korban jiwa atau infrastruktur) maupun kerusakan non-fisik (ekonomi, telekomunikasi, dan sebagainya), karena kemungkinan terburuk yang dapat terjadi dari perang antara Rusia-Korea Utara dengan Amerika-sekutunya adalah terjadinya perang nuklir berskala massif yang dapat menghancurkan kedua belah pihak. (Koesrianti, 2016)
Dan sebagaimana yang telah kita semua ketahui, bahwasanya nuklir merupakan senjata biologis yang termasuk sebagai senjata pemusnah masal dengan dampak kerusakan yang sangat luas dan berkepanjangan (Koesrianti, 2016), 1 bom nuklir mampu untuk meluluhlantakan suatu negara hingga tak bersisa, dan mengubah daerah tempat meledaknya bom nuklir tersebut dan daerah di sekitarnya menjadi daerah yang tidak layak huni dalam jangka waktu yang sangat lama karena efek radiasi dari ledakan bom nuklir tersebut (Koesrianti, 2016)
Kesimpulan
      Kepemilikan nuklir oleh Rusia dan Korea Utara serta kerjasama yang terjalin antara kedua negara ini dapat menjadi ancaman bagi perdamaian dunia, karena hal ini dapat meningkatkan tensi ketegangan antara negara mereka dengan Amerika dan sekutunya, yang jika tidak ditangani sesegera mungkin, ditakutkan akan menyebabkan terjadinya peperangan di antara mereka. Kondisi politik global juga sudah mulai memperlihatkan adanya indikasi konflik yang dapat terjadi di antara Rusia, Korea Utara, Korea Selatan, Amerika, dan negara-negara sekutu Amerika lainnya. Itulah mengapa adanya nuklir di semenanjung Korea harus kita tanggapi dengan seksama, karena potensi bahaya dari nuklir tersebut dapat mempengaruhi berbagai aspek penting negara Indonesia.
Daftar Pustaka
Koesrianti, S.H.LL.M.Ph.D. (2016). Dua Sisi Nuklir, Senjata Nuklir dan Kesejahteraan Manusia.
Arrijal Rachman. (2023). Dunia di Ujung Kehancuran, Ada Potensi Perang Nuklir Rusia-AS. https://www.cnbcindonesia.com/news/20230323185841-4-424001/dunia-di-ujung-kehancuran-ada-potensi-perang-nuklir-rusia-as
Suci Sekarwati. (2021). Mengungkap Alasan Korea Utara Kembangkan Senjata Nuklir. https://dunia.tempo.co/read/1540807/mengungkap-alasan-korea-utara-kembangkan-senjata-nuklir
AMINI, Diansari Solihah, Ichlasul Amal. (2013) Pengembangan Nuklir Korea Utara di Tengah Permasalahan Domestik dan Tekanan Internasional
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H