Mohon tunggu...
ridhoakbarnasution
ridhoakbarnasution Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

hobi : menonton umur : 19 th asal : labuhanbatu

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Sejarah Samudra Pasai

12 Desember 2024   00:23 Diperbarui: 12 Desember 2024   00:55 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber (foto penjelasan mata uang samudra pasai; museum samudra pasai)

Kerajaan Samudra Pasai adalah salah satu kerajaan Islam pertama di Nusantara, yang berdiri pada abad ke-13 di pesisir utara Aceh, Sumatera. Kerajaan ini memainkan peran penting dalam penyebaran Islam di Indonesia sekaligus menjadi pusat perdagangan maritim yang strategis di Selat Malaka. Berikut adalah rangkuman sejarahnya: 

1. Pendirian dan Awal Kejayaan

Kerajaan Samudra Pasai didirikan oleh Sultan Malik as-Saleh pada sekitar tahun 1267 M. Ia sebelumnya dikenal sebagai Meurah Silu, seorang tokoh yang memeluk Islam dan mengganti namanya setelah memeluk agama tersebut. Lokasi kerajaan ini sangat strategis karena berada di jalur perdagangan internasional, sehingga cepat berkembang menjadi pusat perdagangan dan penyebaran agama Islam.

sumber (foto keturunan daulah shalihiyah; museum samudra pasai) 
sumber (foto keturunan daulah shalihiyah; museum samudra pasai) 

2. Masa Kejayaan

Pada masa pemerintahan Sultan Malik at-Tahir, Samudra Pasai mencapai puncak kejayaannya. Sistem administrasi dan militer yang kuat mendukung stabilitas kerajaan, sementara hubungan diplomatik dengan negara lain, termasuk Kesultanan Delhi dan Dinasti Yuan di Tiongkok, memperkuat pengaruhnya di kawasan.

sumber(foto peta kekuasan samudra pasai; museum samudra pasai)
sumber(foto peta kekuasan samudra pasai; museum samudra pasai)

3. Peran sebagai Pusat Perdagangan

Samudra Pasai dikenal sebagai penghasil lada hitam yang sangat diminati di pasar dunia. Pelabuhannya ramai dengan pedagang dari berbagai bangsa, seperti Arab, Persia, India, dan Tiongkok. Interaksi ini tidak hanya membawa keuntungan ekonomi tetapi juga memperkuat penyebaran Islam melalui perdagangan.

sumber (foto penjelasan mata uang samudra pasai; museum samudra pasai)
sumber (foto penjelasan mata uang samudra pasai; museum samudra pasai)

4. Kejatuhan Kerajaan

Kerajaan Samudra Pasai mulai mengalami kemunduran pada abad ke-15. Salah satu penyebabnya adalah persaingan dengan Kerajaan Malaka yang muncul sebagai kekuatan baru di Selat Malaka. Selain itu, serangan dari Majapahit dan konflik internal turut melemahkan kerajaan ini. Akhirnya, pada abad ke-16, Samudra Pasai jatuh ke tangan Kesultanan Aceh.

5. Peninggalan Sejarah

Banyak peninggalan Kerajaan Samudra Pasai yang masih ditemukan hingga saat ini, seperti nisan Sultan Malik as-Saleh di Geudong, Aceh Utara. Nisan ini menunjukkan perpaduan seni dan budaya Islam yang berkembang pada masa itu. Selain itu, terdapat catatan-catatan sejarah dari para penjelajah, seperti Marco Polo dan Ibnu Batutah, yang mengunjungi wilayah ini.

Input & Sumber Gamsbar (Foto tugu peninggalan samudra pasai) (Sumber: museum samudra pasai).
Input & Sumber Gamsbar (Foto tugu peninggalan samudra pasai) (Sumber: museum samudra pasai).

Pengaruh Kerajaan Samudra Pasai

Kerajaan Samudra Pasai memiliki pengaruh besar terhadap perkembangan Islam di Nusantara. Melalui perannya sebagai pusat perdagangan dan penyebaran agama, kerajaan ini menjadi pintu masuk utama bagi masuknya kebudayaan Islam ke Indonesia, yang selanjutnya diteruskan oleh kerajaan-kerajaan Islam lain di Nusantara.

Kerajaan ini menjadi bukti bagaimana perdagangan dan agama saling terkait dalam membentuk sejarah peradaban di Asia Tenggara.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun