Dikota ia bekerja sebagai asisten rumah tangga akan tetapi orang miskin ini diberikan tempat tidur bekas anjing peliharaannya tiduri dan hanya beralaskan tikar.
Terkadang ia tidak dikasih makan bahkan ketika Orang miskin tersebut melakukan kesalahan, Orang kaya ini tidak akan segan-segan untuk memukuli, menendang, dan bahkan mencaci maki dengan kata "Elo tuh miskiiin, elo udah gue selametin kerja lo gak bener gak tahu terima kasih lo udah miskin, melarat, banyak utang, hidup lagi!"
Bahkan ia tidak akan segan-segan juga untuk menyulut api rokok mengenai tubuh, kaki dan tangan si Orang miskin tersebut sampai setrika yang masih panas saja ditempel oleh si kaya ini di muka orang miskin tersebut dan sampai melepuh.
Orang miskin ini tidak berani menceritakan kepada siapapun karena ia diancam bukan hanya dibunuh dan ditembak tetapi juga akan dimasukkan kedalam penjara.
Sampai pada akhirnya tetangga di sebelah rumah si orang kaya tersebut mendengar ada suara teriakan rintih kesakitan, tetapi tetangga tersebut tidak berani untuk melihat secara langsung karena Orang kaya ini sifatnya suka mengancam warga dan gak segan untuk menembak, membunuh serta memenjarakan bagi yang coba macam-macam dengannya.
Ketika, rumahnya mulai dalam keadaan sepi dan Orang Kaya ini sedang pergi keluar di pagi hari langsung saja dengan rasa penasaran tetangga tersebut langsung masuk kedalam rumahnya dan mendapati si Orang Miskin sedang tergeletak di kamarnya dalam keadaan yang sangat memprihatinkan.
Tanpa pikir panjang tetangga ini memanggil warga sekitar dan mereka bersepakat untuk membawanya kerumah sakit dan melaporkan kejadian tersebut kepada pihak yang berwajib.
Orang kaya ini diadili dan dipenjara sesuai dengan perbuatannya yang setimpal dikarenakan telah menyiksa asisten rumah tangganya tersebut yang adalah Orang Miskin itu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H