Mohon tunggu...
Ridha SitiZahara
Ridha SitiZahara Mohon Tunggu... Akuntan - Amateur

Let's read, write, and be inspired!

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pentingnya Hubungan Satu Frekuensi

21 Februari 2020   10:50 Diperbarui: 16 Juni 2021   07:09 11356
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Meski aku bisa menerima dia "apa adanya" (bener-bener mencoba), tapi itu tidak cukup. Kenyataannya justru saya tidak memenuhi kualifikasinya. I feel rejected. I am not the right woman for him, and he's not the right man for me afterall. We're not in the same frequence.

Meskipun pada mulanya saya merasa dia salah karena membiarkan ini berlarut-larut (karena gw pikir why did it take so long for him to say this). Ini suatu hasil yang baik buat kita sih. Daripada pas nikah nanti nyesel, lebih ngeri lagi kan. 

Semoga ke depan nanti bisa dijodohkan dengan orang yang se-frekuensi. That's it. Wish me luck!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun