Mohon tunggu...
ridhavemimurdoko
ridhavemimurdoko Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya seorang Mahasiswa Universitas Jenderal Achmad Yani

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

MENUJU IBU KOTA RAMAH LINGKUNGAN: Studi Kasus Rencana Pembangunan Berkelanjutan di IKN

22 Januari 2025   18:20 Diperbarui: 22 Januari 2025   18:14 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Nama                        : Ridha Vemi Murdoko

Nim                           : 2350111079

Mata Kuliah           : Pembangunan Kapasitas Pemerintahan

Dosen Pengampu: Risyah Aprimayanti,S.IP.,M.IP

Tugas                        : Untuk memenuhi tugas UAS

Pendahuluan

         Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) adalah langkah strategis yang diambil oleh pemerintah Indonesia untuk mengatasi berbagai masalah yang dihadapi Jakarta, termasuk peningkatan kepadatan penduduk, degradasi lingkungan, dan penurunan daya dukung infrastruktur. Sebagai ibu kota saat ini, Jakarta telah lama menghadapi tantangan-tantangan tersebut, yang mendesak untuk segera ditangani agar krisis perkotaan tidak semakin parah. Oleh karena itu, IKN dirancang sebagai solusi jangka panjang yang tidak hanya bertujuan untuk memindahkan pusat pemerintahan, tetapi juga untuk merancang model pembangunan perkotaan yang lebih berkelanjutan. IKN diharapkan dapat mencerminkan visi besar Indonesia untuk masa depan, di mana pembangunan tidak hanya terfokus di Pulau Jawa, tetapi juga tersebar lebih merata ke wilayah lain, terutama Kalimantan Timur yang kaya akan potensi sumber daya alam.

          Pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) sangat tergantung pada kemampuan kita mengatasi tantangan lingkungan dan sosial. UU Nomor 3 Tahun 2022 telah menjadi dasar hukum, meski ada kritik tentang prosesnya. Pemerintah siap lelang proyek infrastruktur senilai Rp 4,9 triliun dari APBN. Penting untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan di Kalimantan Timur yang kaya biodiversitas. Kawasan KIPP di IKN bukanlah hutan subur, menambah tantangan dalam memenuhi kebutuhan dasar bagi pegawai dan masyarakat.

        Pembangunan berkelanjutan di IKN saat ini menghadapi tantangan besar, terutama terkait dengan kekurangan sumber air bersih di kawasan tersebut. Untuk mengatasi isu ini, pemerintah telah merencanakan pembangunan fasilitas pengolahan air yang akan mengolah air dari sungai dan sumber lainnya menjadi air yang layak konsumsi bagi masyarakat di KIPP. Teknologi pengolahan air yang akan diterapkan dilengkapi dengan sistem penyaringan modern yang efisien dan hemat energi. Selain itu, proposal pembangunan kanal juga diajukan sebagai bagian dari solusi ini. Kanal tersebut tidak hanya akan berfungsi untuk mengalirkan air ke KIPP, tetapi juga untuk mengurangi risiko banjir di kawasan perkotaan. Dengan pendekatan tersebut, kebutuhan air bagi penduduk dapat terpenuhi tanpa mengorbankan kelestarian lingkungan. 

Keberhasilan proyek pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) sangat tergantung pada kemampuan kita untuk mengatasi berbagai tantangan signifikan, terutama yang berkaitan dengan keberlanjutan lingkungan dan sosial. Di satu sisi, pembangunan ini harus mampu meminimalkan kerusakan lingkungan, mengingat Kalimantan Timur merupakan salah satu daerah dengan keanekaragaman hayati yang luar biasa, serta dihuni hutan-hutan yang berperan sebagai paru-paru dunia. Di sisi lain, aspek sosial juga harus diperhatikan, terutama dampaknya terhadap masyarakat lokal, termasuk komunitas adat yang telah lama menghuni daerah tersebut. Pemerintah perlu memastikan bahwa masyarakat lokal tidak hanya dilibatkan dalam proses pembangunan, tetapi juga dapat merasakan manfaat langsung dari kehadiran ibu kota baru ini. Dengan pendekatan yang holistik dan inklusif, pembangunan IKN dapat menjadi contoh bagi pembangunan kota yang berkelanjutan dan adil, sekaligus menjadi simbol kemajuan Indonesia di masa depan. 

Pembahasan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun