Kasus bullying yang viral baru-baru ini di Sumatera Selatan, di mana seorang siswi SMP dipaksa sujud dan mencium kaki oleh teman sekelasnya, menjadi pengingat betapa pentingnya peran guru dalam mencegah bullying di sekolah (Viral Aksi Bullying Siswi SMP di Sumsel: Korban Disuruh Sujud dan Cium Kaki). Guru tidak hanya berfungsi sebagai pendidik, tetapi juga sebagai pengawas dan pelindung siswa dari perilaku intimidasi yang merugikan.
Berikut adalah beberapa tips bagi guru untuk mencegah bullying di sekolah:
1. Menciptakan Lingkungan Aman
Guru harus menciptakan lingkungan kelas yang ramah dan aman, di mana setiap siswa merasa dihargai dan diterima. Ini dapat mengurangi kecenderungan siswa untuk melakukan intimidasi terhadap teman sekelasnya.
2. Memberikan Edukasi Anti-Bullying
Memberikan pemahaman kepada siswa tentang dampak buruk bullying melalui cerita atau simulasi bisa membantu mereka memahami betapa seriusnya tindakan tersebut.
3. Mengajarkan Empati
Guru perlu mengajarkan nilai-nilai empati agar siswa lebih memahami perasaan orang lain dan menghindari tindakan yang merugikan teman-teman mereka.
4. Pantau Interaksi Siswa
Guru harus memperhatikan interaksi siswa, baik di dalam kelas maupun di luar jam pelajaran. Perilaku mencurigakan atau tanda-tanda awal bullying harus segera ditangani sebelum menjadi masalah yang lebih besar.
Dengan keterlibatan aktif guru dan kerja sama dengan orang tua serta masyarakat, upaya mencegah bullying bisa lebih efektif, sehingga sekolah menjadi tempat yang aman bagi semua siswa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H