Mohon tunggu...
RIDHATUN ANNISA
RIDHATUN ANNISA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya seorang mahasiswa Pendidikan Agama Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Melodi Cinta dalam Algoritma: Harmoni AI dalam Guest Lecture Dosen India di Prodi Pendidikan Agama Islam

27 Desember 2023   23:40 Diperbarui: 24 Januari 2024   15:16 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Asisten Profesor di Aligarh University Muslim India: Dr. Shazia Mansoory

 Sistem pendidikan di Indonesia dapat dikatakan sebagai sistem pendidikan yang unik. Hal ini berkaitan dengan keadaan masyarakat Indonesia yang mayoritas beragama Islam, sehingga Pendidikan Agama Islam (PAI) di Indonesia dijadikan sebagai suatu kebutuhan yang diatur dalam undang-undang yang membuat Pendidikan Agama Islam harus hadir di semua jenjang pendidikan. Oleh karena itu, Pendidikan Agama Islam di seluruh Indonesia harus dilestarikan, termasuk Program Studi PAI di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.  Prof. Dr. Eva Latifah,S.Ag., S.Psi., M.Si selaku Ketua Prodi PAI UIN Sunan Kalijaga mengungkapkan bahwa salah satu cara melestarikan Pendidikan Agama Islam di Indonesia adalah dengan mengadakan Guest Lecture bersama dosen dosen dari luar negeri untuk membuka cakrawala siswa dan mahasiswa PAI itu sendiri.

Guest Lecture merupakan sebuah kegiatan perkuliahan yang juga sering disebut dengan kuliah umum dengan mengundang dosen tamu asing atau dosen dari luar negeri untuk memberikan materi perkuliahan. Hal ini seperti yang dilakukan oleh civitas akademika Prodi Pendidikan Agama Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta pada 11 Oktober 2023 lalu. Acara ini tak hanya dihadiri oleh seluruh dosen dan mahasiswa PAI UIN Sunan Kalijaga, tapi juga dihadiri oleh seluruh dosen dan mahasiswa PAI yang tergabung dalam Asosiasi PAI Indonesia. Adapun narasumber atau tamu asing yang diundang kali ini berasal dari negeri Bollywood, yaitu Dr. Shazia Mansoori yang merupakan seorang akademisi, lebih tepatnya Asisten Profesor di Aligarh University Muslim India. Acara ini dilaksanakan secara online melalui zoom meeting dan dihadiri oleh 263 orang peserta.

 "Tujuan dari program ini adalah untuk menambah wawasan kita semua, baik dosen maupun mahasiswa PAI tentang kemajuan teknologi, karena AI merupakan bagian dari kemajuan teknologi," tutur Prof. Eva dalam sambutannya di acara Guest Lecture tersebut.

Sebagaimana yang disampaikan oleh Prof. Eva, materi yang diangkat dalam Guest Lecture ini adalah materi yang berkaitan dengan Artificial Intelligence (AI). Dalam pembahasannya, Dr. Shazia menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan Artificial Intelligence itu sebenarnya adalah interaksi antara mesin dengan mesin yang menghasilkan sebuah sistem yang mampu melakukan tugas-tugas yang biasanya memerlukan kecerdasan manusia.

Materi tentang Artificial Intelligence ini sangat penting untuk dibahas, sesuai dengan apa yang diungkapkan oleh moderator dari acara ini, yaitu Ibu Yuli Kuswandari,S.Pd., M.Hum pada saat beliau memberikan sambutan, "Seperti yang kita ketahui bahwa pesatnya perkembangan teknologi membuat kehadiran AI saat ini menjadi isu baru, khususnya di bidang pendidikan. Banyak masalah dan komentar komentar serta berbagai pertanyaan tentang kedatangan AI, misalnya seberapa besar AI dapat mengubah kreativitas di sekolah, dan bagaimana cara memanfaatkan AI agar aman dalam proses pendidikan kita. Oleh karena itulah materi tentang Artificial Intelligence ini sangat penting untuk dibahas."

"Dalam pandangan saya, materi ini diangkat karena memiliki kaitan yang erat dengan generasi Z yang merupakan generasi teknologi, dimana teknologi memiliki pengaruh besar terhadap generasi tersebut," tutur Dewi Setia, salah satu mahasiswa PAI UIN Sunan Kalijaga semester 5 yang mengikuti acara ini dengan seksama.

Asisten Profesor di Aligarh University Muslim India: Dr. Shazia Mansoory
Asisten Profesor di Aligarh University Muslim India: Dr. Shazia Mansoory

  Lalu ada apa antara cinta dengan algoritma?

 Sebagaimana yang telah kita ketahui, bahwasannya algoritma merupakan serangkaian instruksi atau langkah-langkah terstruktur yang digunakan oleh komputer atau sistem komputasi untuk melakukan tugas tertentu atau menyelesaikan masalah. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa algoritma ini merupakan bagian yang cukup penting dari Artificial Intelligence. Hal ini sesuai dengan apa yang diungkapkan oleh Dr. Shazia bahwasannya algoritma menjadi dasar dari pembuatan AI. Dengan adanya algoritma, maka AI mampu untuk menjawab pertanyaan dan menyelesaikan permasalahan dengan cepat. Namun, tanpa disadari hal tersebut menggambarkan adanya sebuah melodi cinta dalam algoritma.

 Sebenarnya istilah cinta sulit untuk didefinisikan dengan pasti karena cinta itu bersifat subjektif. Namun, cinta memiliki beberapa ciri umum yang meliputi adanya perasaan kebahagiaan, kesetiaan, empati, rasa saling percaya, dan keinginan untuk mendukung dan menjaga kebahagiaan orang yang dicintai. Dalam hubungannya dengan AI, cinta memegang peranan penting. Hal ini berkaitan erat dengan sikap manusia yang menggunakannya. Kehadiran AI yang mempermudah segala urusan manusia akan membuat manusia jatuh cinta terhadap AI. 

Namun, disinilah kebijaksanaan manusia diperhitungkan. Kebanyakan manusia khususnya orang orang yang berkecimpung di bidang pendidikan, mereka jatuh cinta terlalu dalam terhadap AI, sehingga pada akhirnya mereka mengalami ketergantungan dan mengandalkan AI dalam segala bidang. AI memang mampu menjelaskan apa yang tidak bisa dijelaskan oleh seorang guru, namun sesuai dengan apa yang ditegaskan oleh Dr. Shazia, "Sampai kapan pun, AI tidak akan pernah menggantikan peran manusia, karena AI hanyalah sebatas teknologi dan sebuah sistem dengan algoritma yang dikendalikan oleh manusia itu sendiri, dan AI tidak akan pernah mampu menanamkan nilai nilai moral yang biasa diajarkan oleh seorang guru dalam kehidupan manusia."

Di dalam kehidupan nyata, konsep cinta itu tidak boleh berlebihan. Hal ini dikarenakan jika manusia menaruh rasa cinta terhadap segala sesuatu secara mendalam, maka hal tersebut nantinya akan menjadi awal dari sebuah kebencian. Oleh karena itu, konsep mencintai yang sesungguhnya adalah mencintai dengan sewajarnya. 

Begitupun cinta manusia terhadap AI. Manusia harus memanfaatkan AI sewajarnya dan tidak boleh berlebihan. Sikap bijaksana dari manusia sangat dibutuhkan dalam hal yang berkaitan dengan AI sebagai bentuk baru dari perkembangan teknologi ini. Namun demikian, cinta harus tetap memainkan melodinya secara teratur dalam berhubungan dengan algoritma. Melodi cinta tidak hanya dilantunkan secara indah untuk algoritma saja, tapi juga harus menghasilkan melodi melodi yang mengandung bait bait cinta kepada sesama manusia sehingga tidak menghilangkan rasa kemanusiaan walaupun banyak berinteraksi dengan teknologi.

Dengan adanya cinta, maka manusia akan memperhatikan dampak emosional, kepedulian, dan perhatian ketika berinteraksi dengan teknologi. Manusia juga akan senantiasa membantu, melindungi, dan meningkatkan kesejahteraan manusia lainnya, serta menghormati nilai-nilai kemanusiaan dan tetap menyadari bahwasannya manusia itu merupakan makhluk sosial yang selalu membutuhkan orang lain di dalam hidupnya, tidak hanya cukup dengan AI saja. Penting bagi manusia untuk memperhatikan implikasi sosial, mempertimbangkan keadilan, menghormati privasi, dan memperhitungkan dampaknya terhadap kemanusiaan secara keseluruhan.

Pembahasan tentang AI ini diakhiri dengan sesi tanya jawab yang membuat seluruh peserta Guest Lecture menjadi semakin bersemangat. Hal ini terbukti dari banyaknya mahasiswa yang memberikan pertanyaan kepada Dr. Shazia, bahkan membuat Dr. Shazia berpikir untuk melakukan penelitian lebih lanjut lagi untuk menjawab salah satu pertanyaan dari peserta.

"Guest lecture tersebut berlangsung dengan baik, namun kurang kondusif karena memang kebanyakan mahasiswa tidak terlalu  menguasai bahasa Inggris. Hal ini menyebabkan mereka tidak konsentrasi dalam mengikuti acara ini karena  mereka tidak mampu memahami apa yang disampaikan oleh Dr. Shazia tersebut. Di sisi lain, dampak dari acara ini sangat luar biasa. Selain mendapatkan wawasan baru tentang AI, acara ini juga melatih kita untuk memiliki kemampuan yang baik dalam berkomunikasi dengan dosen dari luar negeri. Hal ini didapatkan dengan dibukanya sesi tanya jawab tentang topik atau isu yang dibahas untuk mendapatkan tanggapan langsung dari narasumber yang memiliki pengetahuan lebih terkait hal tersebut. Selain itu, saya juga mendapatkan manfaat yang sangat banyak dari acara ini, terutama pengetahuan dan pemahaman tentang Artificial Intelligence dan dampak yang disebabkan dari adanya AI tersebut serta bagaimana kita sebagai seorang mahasiswa dan calon guru nantinya menyikapi AI yang merupakan salah satu bentuk perkembangan teknologi yang sangat berpengaruh terhadap dunia pendidikan," ujar Dewi.

Acara ini berlangsung selama 2 jam 3 menit dan diakhiri dengan ungkapan bahagia dari Dr. Shazia karena telah diundang untuk menjadi narasumber acara ini, sebagaimana beliau ungkapkan, "Terimakasih telah membuat saya merasa menjadi bagian dari Indonesia dengan mengisi perkuliahan ini. Jujur, saya telah banyak mengajar di berbagai universitas India dan universitas luar negeri lainnya, tapi peserta dari institusi Anda inilah yang paling antusias."

Hadirnya acara ini memberikan dampak yang sangat luar biasa terhadap perkembangan pola pikir seluruh civitas akademika PAI di Indonesia. Setelah mengikuti seluruh rangkaian acara, mereka dapat menyimpulkan bahwasannya dalam berinteraksi dengan teknologi, kita juga harus melibatkan rasa cinta. Cinta yang takarannya diatur dan tidak berlebihan terhadap AI dan cinta terhadap sesama manusia dengan tetap menghargai nilai nilai kemanusiaan walaupun saat ini sudah ada AI yang dapat membantu meringankan pekerjaan manusia. Rasa cinta itu akan terbungkus dalam sebuah kata bijaksana yang harus diprioritaskan oleh manusia ketika berinteraksi dengan teknologi.

  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun