ASSALAMUALAIKUM WR.WB Â Â
Kita berbagi info tentang tanaman Bunga puring,di samping sebagai hobi bisa jadi Bisnis. Puring merupakan salah satu tanaman hias yang saat in banyak sekali di cari
Bahkan tanaman in sudah menjadi kebutuhan banyak orang.
Puring yang mempunyai batang keras mempunyai karakter yang berbeda dengan tanaman lainnya dengan karakter batang lunak. Bila di sejajarkan maka perbanyakan puring sama dengan tanaman yang sering kita lihat di sekitar kita dan yang paling mudah di dapatkan adalah tanaman buah. Berikut kami berikan dua alternatif tips dan trik perbanyakan puring,yaitu dengan cara stek maupun cangkok.
Cara kerja stek maupun cangkok sebenarnya adalah menumbuhkan akar sebagai serapan nutrisi pada bagian yang diinginkan. Metode ini hampir semua tanaman yang mempunyai batang keras atau berkayu bisa melakukannya namun dengan karakter yang berbeda.
Baca Juga: Ngoleksi yang Mana, Ya? (Tips Memilih Tanaman Hias untuk Pemula)
Metode Stek Lebih Cepat
Metode stek merupakan cara yang paling mudah untuk dilakukan sebab tidak perlu persiapan yang panjang selain itu alat yang digunakan juga tidak terlalu rumit.
- Siapkan peralatan yang terdiri dari gunting tanaman, pisau, plastik penutup, tali plastik, pot dan media tanam.
- Siapkan media tanam dengan campuran pasir, dengan humus bambu.
- Pilih batang puring yang sudah terlihat tua untuk dipotong. Cirinya cukup mudah perhatikan kulit bila sudah berwarna cokelat seperti kulit kayu berarti batang sudah siap di stek.
- Potong dengan menggunakan gunting tanaman yang sudah dibersihkan. Hindari pengunaan pisau sebab batang punya struktur yang keras dan mengandung kayu.
- Setelah terpisah jangan lupa untuk untuk menutup luka di pohon indukan dengan fungisida.
- Bila daun terlihat rimbun potong di bagian bawah dengan menyisakan sekitar 5-7 daun. Tujuannya untuk mengurangi penguapan yang harus di jaga selama proses stek.
- Ikat sisa daun mengarah keatas dan tutup dengan plastik untuk mengurangi penguapan.
- Rendam potongan bawah dalam larutan perangsang akar sekitar 15-20 menit.
- Masukkan dalam media tanam dengan urutan stylofoam/gabus bisa juga dengan menggunakan pecahan genting, selanjutnya masukkan pasir hingga setengah pot. Setelah itu masukkan potongan stek.
- Lapisan atas gunakan campuran pasir dengan humus bambu hingga penuh.
- Tekan media tanam hingga batang bisa berdiri tegak.
- Siram media tanam dengan menggunakan sisa air perangsang akar
- Tempatkan ditempat teduh.
Tanda berhasilnya proses stek bisa dilihat dari kondisi daun selama satu hingga dua minggu. Bila terlihat tetap segar bahkan tumbuh tunas baru berarti stek berhasil dan tutup plastik bisa dilepas. Cara stek ini mempunyai kelebihan cepat dan mudah namun keberhasilan proses ini masih mempunyai keberhasilan hingga 90%. Jadi masih ada kemungkinan 10 persen tidak berhasil.
Untuk meminimalkan kegagalan usahakan saat melakukan pemotongan stek dipastikan pohon dalam keadaan sehat. Selain itu batang juga harus sudah tua supaya pertumbuhan akar bisa maksimal. Yang tak kalah penting adalah untuk menjaga kelembaban dengan menempatkan di tempat yang tidak terkena sinar matahari.
Cara kedua yang bisa dilakukan adalah dengan cangkok. Cara ini punya keberhasilan lebih besar dari pada model stek sebab akar di rangsang sebelum batang di potong. Namun beberapa nursery menganggap cara ini jauh lebih merepotkan.
- Pilih batang yang sudah tua dengan warna cokelat. Usahkan batang yang dipilih lebih tua dari metode stek
- Siapkan pisau tajam, plastik, media tanam, dan tali plastik.
- Kupas kulit batang sekitar 3-4 cm untuk tempat media tanam cangkok.
- Masukkan media tanam yang terdiri dari humus daun dan bungkus dengan plastik
- Lubangi plastik untuk memberikan sirkulasi udara
- Siram media cangkok untuk menjaga kelembaban tanaman jadi jaga agar tidak kering
- Bila akar sudah terlihat lepas media tanam dan potong batang.
- Masukan dalam pot urutan sama dengan model stek.
WAALAIKUMSALAM WR.WB
Baca Juga:Â 8 Tanaman Hias Viral yang Dapat Dijadikan Peluang Bisnis
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H