Mohon tunggu...
Ridhani Agustama
Ridhani Agustama Mohon Tunggu... wiraswasta -

Citizens of legoland travelling incommunicado

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Asia - XXX

6 Juli 2012   04:44 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:15 9538
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Artis : Asia

Judul Album : XXX

Genre : Progressive Rock

Format : CD

Tanggal Rilis : 2 Juli 2012

Label : Frontiers Record

Produser : Mike Paxman

Tidak ada yang meragukan nama besar yang menghuni band mega bintang ini. Ada John Wetton eks King Crimson, Carl Palmer dari E.L.P juga duo jebolan YES, Geoffrey Downes dan Steve Howe. Sejak debut album mereka di tahun 1982 (self titled), mereka sudah mengalami pasang surut dan bongkar pasang personel. Hingga tahun 2006 kemarin keempat personel aslinya memutuskan untuk reunian. Dari situ sudah tiga album tercipta. Mulai dari Phoenix (2008), Omega (2010) dan yang teranyar sekaligus fenomenal XXX (2012). Kenapa saya bilang fenomenal, mari simak penuturan saya berikut ini. Di album Phoenix rasanya tidak ada emosi yang saya dapat seperti di album pertama atau Alpha. Di album omega secara komposisi agaknya sudah mulai kembali ke fitrahnya, walau untuk sound sedikit aneh. Jujur di album Omega ini sound Asia mengingatkan saya ke Dewa 19. Cukuplah bicara soal yang kemaren, mari bahas yang sekarang. Yang bikin saya kagum dengan album ini terutama permainan drum Carl Palmer, yang menurut saya tampak semakin presisi dan bisa membawa emosi pendengar. Dia tidak perlu membuat ketukan yang sulit untuk menunjukkan keindahan permainannya. Ada satu lagu dimana permainan Carl Palmer cukup menonjol, simak Al Gatto Nero. Steve Howe juga bermain dengan cirinya seperti biasa. Sound gitar yang bulat seperti bisa anda dengar di album-album YES era 70-an. Selalu dengan petikan-petikan dan gesekan-gesekannya yang harmonis. Distorsinya yang tipis atau suara gitar akustiknya dipadu dengan koor beking vokal-lah yang menjadi salah satu karakter musik Asia. Yang beda adalah John Wetton, karakter suaranya yang berubah seiring dengan bertambahnya umur membuat suara jadi lebih berat. Ajaibnya perubahan suara ini justru bikin nuansa lagu semakin tambah emosional. Rasa-rasanya suara John Wetton ini jadi tambah hangat dan dekat dengan telinga yang mendengar. Dan otak utama dibalik Asia, Geoffrey Downes, seperti biasa mengkomposisi lagu-lagu di album ini secara apik. Dan yang bikin unik dari kebanyakan lagu Asia adalah bagaimana komposisi-komposisi sederhana itu bisa menggetarkan emosi dengan kencangnya. Coba simak "I Know How You Feel (Midnight Remix)", "Bury Me In Willow" dan "Ghost Of A Chance". Peran produser yang masih dipegang oleh Mike Paxman (Uriah Heep, Status Quo dll) sejak album Omega nampaknya cukup jitu. Dia bisa menjembatani sound Asia yang klasik seperti di era 80-an dengan karakter sound sekarang. Saya pribadi tidak ragu, ini adalah salah satu album rock terbaik di tahun 2012 ini. Bahkan salah satu yang terbaik di dekade ini. Ini adalah album yang hampir sempurna, yang bisa menemani malam musim panas yang agaknya mulai sering disapu angin dingin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun