1.Identitas Buku:
Judul Buku      : Tak Sempurna
Pengarang      : Fahd Djibran, Bondan Prakoso & Fade2Black
Penerbit          : Kurniaesa Publishing
Tahun Terbit     : Februari 2013, Cetakan pertama
Dimensi Buku   : 246 Halaman
Harga Buku      : Rp 46.000,-
Â
- Tujuan Pengarang Buku:
Fahd Djibran, Bondan Prakoso, Ardaninggar Nazir, Tito Budidwinanto, dan Danial Rajab Fahreza percaya bahwa ada sesuatu yang salah dengan sistem pendidikan Indonesia. Melalui novel ini mereka bermaksud berbegi cerita, membukakan realitas apa adanya.Mengajak pembaca memikirkan kembali dan mendefinisikan ulang makna paling dalam dari pendidikan dan mempersoalkan berbagai masalah yang membuat sekolah dipenuhi sampah-sampah nyata .Â
- Pokok-pokok / Rangkuman Isi Buku :
"Something has gone very wrong with our school" Aku ingin mendapatkan pendidikan tapi aku bencis ekolah, setidaknyabegitulah yang dipikirkan Rama.Tokohutama novel ini, muridsalahsatu SMAyang merasa sekolahnya adalah tempat sampah bagi semua kotoran dan kebusukan dunia. Rama setuju bahwa manusia memerlukan ilmupengetahuan, dan ilmu pengetahuan adalah modal penting untukmendapatkan masa depan yang baik. Akan tetapi bisakah semua itu tak dimonopoli dan dikalengkan di pabrikpabrik bernama sekolah?Sebab disanalah pertama kali ia mengenal kata-kata kotor, disanalah pertama kali ia coba-coba jadi jagoan—berkelahi. Teman-temannya mengajari ia merokok, kadang-kadang melinting ganja, minum-minuman keras, bahkan mencicipi obat-obatan terlarang. Sejatinya Rama tidak menginginkan kehidupan semacam itu, namun ia tidak punya pilihan lain.
Di tahun pertama, masalah mulai datang ketika ada salah satu sahabatnya yang tewas akibat penyerangan massal dalam tawuran mereka dengan kubuseteru. Mereka kemudian menyusun rencana balas dendam dengan rapi, dan bertekad melaksanakan hal tersebut di tahun berikutnya.Disamping rasa haus mereka untuk membalas dendam, Rama merasa bahwa sekolahnya memiliki sistem manajemen yang sungguh buruk.Guru-guru mereka mengajar dengan sisa-sisa tenaga yang dipaksakan dan mengahadapi mereka dengan wajah yang kuyu layaknya kurang vitamin. Disaat-saat tertentu, bahkan guru-guru itu sering melampiaskan kekesalan dan kemarahan pada murid muridnya. Di sekolahnya, Rama ragu benarkah ia akan memiliki masa depan?