Mohon tunggu...
Ridha Alviny S
Ridha Alviny S Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Teknik Biomedik di Universitas Indonesia

Mahasiswa S1 Teknik Biomedik di Universitas Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Siput Laut Naga Biru, Si Cantik yang Mematikan

31 Desember 2021   15:06 Diperbarui: 31 Desember 2021   15:25 891
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Siput Laut Naga Biru (Sargent, 2021)

Apakah kamu seorang pengguna TikTok? Jika iya, mungkin hewan ini sudah tidak asing lagi bagi kamu. Hal ini dikarenakan beberapa waktu lalu Ia sempat viral di TikTok saat seorang TikTokers dari Australia mengunggah sebuah video dirinya yang sedang memegang hewan unik tersebut. Video tersebut menjadi viral lantaran sang pengunggah mengira hewan unik tersebut sebagai pokemon! Ya, hewan ini memang memiliki warna yang unik dan menarik perhatian sehingga membuat siapapun yang melihatnya tertarik untuk menyentuhnya. Namun, kamu tidak dapat menyentuhnya sembarangan lho! Karena hewan ini memiliki sengat yang sangat berbahaya. Yuk kenali Siput Laut Naga Biru ini secara lebih lanjut!

Siput laut naga biru secara ilmiah disebut dengan Glaucus atlanticus. Ia juga memiliki nama lain yakni naga laut biru, malaikat biru, siput naga, naga biru, siput laut biru, dan lain-lain. Namun, di Indonesia sendiri, hewan ini lebih sering disebut dengan Siput laut naga biru. Sekilas, nama hewan ini memang cukup membingungkan dan mungkin membuat kamu bertanya-tanya, "Apakah ia mirip siput? Atau mirip naga? Atau keduanya?". Hewan ini disebut dengan "siput laut" karena ia termasuk kedalam kelompok nudibranch. Nudibranch merupakan kumpulan moluska yang bertubuh lunak atau sering disebut juga dengan siput laut. Akan tetapi, sebagaimana telah disbeutkan sebelumnya, hewan ini memiliki kemampuan untuk mengeluarkan sengat sebagai bentuk pertahanan dirinya. Sengatan yang dimiliki hewan ini cukup menyakitkan dan dipercaya mirip seperti sengatan naga. Inilah yang membuatnya dikenal dengan nama Siput Laut Naga Biru.

Klasifikasi

Kingdom: Animalia

Filum: Mollusca

Kelas: Gastropoda

Ordo: Nudibranchia

Subordo: Cladobranchia

Famili: Glaucidae

Genus: Glaucus

Spesis: G. atlanticus

Siput laut biru tinggal di daerah lautan terbuka yang beriklim sedang dan tropis. Mereka banyak ditemukan di wilayah pantai timur dan selatan Afrika Selatan, perairan Eropa, pantai timur Australia, dan Mozambik. Saat musim semi atau musim panas, mereka biasanya banyak ditemukan di pantai karena tertiup angin dan menepi ke pantai. Hewan ini berukuran sekitar 2,5 cm dengan kepala kecil, lengan, kaki, jari tangan, jari kaki, dan ekor pada tubuhnya. Siput laut ini memiliki tubuh yang datar dan meruncing dengan enam pelengkap yang bercabang menjadi cerata seperti jari. Cerata pada tubuhnya memanjang secara lateral dari tiga pasang tangkai yang berbeda. Cerata tersebut memili panjang hingga 84 inci. Hewan ini memiliki gigi yang bergerigi dengan rahang dan dentikel yang kuat sehingga dapat menangkap dan memotong mangsanya. Umur hidup hewan ini relatif pendek yaitu hanya sekitar 1 tahun.

Secara umum, tubuh mereka berwarna biru dengan garis-garis hitam dan perak. Bagian punggungnya berwarna abu-abu keperakan dan bagian perutnya berwarna biru tua dan puca. Ia memiliki garis-garis biru tua di kepalanya. Warna tersebut membantu mereka untuk berkamuflase di habitatnya. Saat dilihat dari atas, Siput laut biru akan terlihat samar-samar karena warna punggungnya yang menyerupai warna samudera. Sedangkan, saat dilihat dari bawah, warna perutnya akan terlihat seperti pantulan cahaya matahari.

Siput laut naga biru merupakan hewan karnivora yang memakan organisme pelagic di sekitarnya. Makanan favoritnya adalah ubur-ubur bluebottle yang beracun. Uniknya, hewan ini sebetulnya jinak dan tidak memproduksi racun. Racun yang dikeluarkannya berasal dari tubuh mangsanya. Siput laut biru sangat kebal terhadap racun. Mereka akan menyerap kapsul penyengat atau nematokis dari mangsa yang dimakannya. Kemudian, menyimpan racun tersebut pada jari-jari mereka yang dikelilingi oleh lender. Racun yang telah disimpan akan dimanfaatkan sebagai senjata untuk melumpuhkan mangsa baru sehingga mereka akan kebal terhadap racun yang dikeluarkan oleh mangsanya. Selain itu, racun tersebut juga dapat digunakan sebagai pertahanan diri dari predator yang menyerangnya. Apabila tersengat racun tersebut, tubuh kita dapat mengalami pembengkakan hingga iritasi parah.

Ilustrasi Naga Biru memakan Ubur-ubur bluebottle (Salleh, 2021)
Ilustrasi Naga Biru memakan Ubur-ubur bluebottle (Salleh, 2021)

Selain kemampuannya untuk menyimpan dan mengeluarkan sengat, hewan ini juga memiliki kemampuan lainnya yang sangat unik lho! Siput laut naga biru dapat menelan udara dan kemudian menahannya di perut. Hal ini dilakukan untuk membantu mereka mengapung di permukaan air. Makanya tak heran jika mereka sering terdampar di tepi pantai. Mereka biasanya ikut terdampar di pantai Bersama segerombolan bluebottle yang merupakan mangsanya. Benar-benar unik dan fantastis yaa hewan ini, Eits, tapi ingat, jangan sampai menyentuh siput laut biru ini sembarangan ya!

Sumber:

Churchill, C.K.C., Valds, . & Foighil, D. Afro-Eurasia and the Americas present barriers to gene flow for the cosmopolitan neustonic nudibranch Glaucus atlanticus . Mar Biol 161, 899--910 (2014). https://doi.org/10.1007/s00227-014-2389-7

Mathias Pinotti, Raphael & Cavalca Bom, Fabio & Muxagata, Erik. (2019). On the occurrence and ecology of Glaucus atlanticus Forster, 1777 (Mollusca: Nudibranchia) along the Southwestern Atlantic coast. Anais da Academia Brasileira de Cincias. 91. 10.1590/0001-3765201920180154.

Salleh, A. (2021, February 13). Bizarre 'blue fleet' blows onto Australia's east coast. Retrieved December 31, 2021, from ABC News: https://www.abc.net.au/news/science/2021-02-13/bizarre-blue-fleet-blows-onto-australias-east-coast/13139456

Sargent, C. (2021, October 25). Species of the Week: blue dragon. Retrieved December 31, 2021, from One Earth: https://www.oneearth.org/species-of-the-week-blue-dragon/

Srinivasulu, Bhargavi & Srinivasulu, Chelmala & Gandla, Chethan. (2012). First record of the blue sea slug (Glaucus atlanticus) from Andhra Pradesh -- India. TAPROBANICA: The Journal of Asian Biodiversity. 4. 10.4038/tapro.v4i1.4386.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun