Tidak ada orang yang bisa menulis sempurna pada tahap awal                           Â
Pastinya tertartih-tatih                                                        Â
Ibarat anak kecil yang sedang belajar merangkak
Kalau saat ini goresan penanya bagus
Itu karena perjalanan panjang
Yang telah dilaluinya
Sudah sangat lama
Perlahan namun pasti
sang penulis belajar
Sendiri, dari alam, teman, guru atau orang lain yang membantu menyentuhnya
Sepekan, sebulan, setahun hingga satu dekade dilewatinya
Dari tidak mengerti hingga memahami
Demikianlah seterusnya diulang-ulang
Sampai ditemukan makna
Gaya penulisannya
Semula orang mencacimakinya
Lantas berubah
Jadi memujinya
Yang membuat dia bahkan tidak percaya
Pertama dia bertanya pada dirinya
Apakah mampu menggerakkan tangannya
Ditulisnya tentang kisah pribadinya
Kemudian mencoba uraikan cerita keluarganya
Lantas merambat ke teman-teman dan lingkungan sekitarnya
Demikian seterusnya sampai tidak terasa
Ditulisnya tentang kehidupan sosial, ekonomi, politik, budaya, humor, kisah nyata, kriminalitas dan puluhan macam gaya penulisan
Kalau kita perhatikan
Betapa luar biasa makna sebuah tulisan
Yang mampu menghipnotis pembaca
Bisa terpesona, marah, benci, rindu, cinta
Serta aneka luapan perasaan yang tak tergambarkan oleh kata-kata
Padahal perbendaraannya itu-itu saja
Alias tidak ada yang istimewa
Tetapi orang lain bisa takjub dibuatnya
Demikianlah keajaiban gaya penulisan
Yang untuk mengungkapkannya
Butuh waktu, luapan fikiran dan total perasaan
Agar sanggup temukan jati dirinya
Makassar, 16 December 2021
Ridha Afzal
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H