Mohon tunggu...
Ridha Afzal
Ridha Afzal Mohon Tunggu... Perawat - Occupational Health Nurse

If I can't change the world, I'll change the way I see it

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Uniknya Rezeki Manusia

10 Desember 2021   05:38 Diperbarui: 10 Desember 2021   05:54 248
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source: thayyibah.com

Tiga pedagang makanan di pinggir jalan

Depan kompleks perumahan

Ketiga-tiganya menjajakan menu yang hampir sama

Tempe penyet, ayam, dan bebek goreng

Sudah hampir dua tahun lamanya

Kini tinggal satu yang tersisa

Dua lainnya gulung tikar

Entah apa lantaran Corona

Atau lainnya

Aku rasa

Orang selalu butuh makan

Ada Covid-19 atau tidak

Dua bulan terakhir yang aku lihat

Begitu menjelang Maghrib tiba

Pelanggan mulai berdatangan

Hingga menjelang pukul sembilan malam

Yang aku perhatikan adalah

Dua pemilik warung yang tidak lagi buka

Fenomena yang sama

Terjadi di mana-mana

Apakah mereka berfikir

Bahwa kerja keras

Mengkhianati hasil?

Boleh jadi demikian

Di dunia ini

Boleh percaya, boleh tidak

Bahwa bekerja atau berbisnis

Bisa menyontoh apa yang orang lain lakukan

Namun yang namanya rejeki

Pastinya berbeda

Rezeki orang tidak bisa dicontoh

Walaupun harus tetap dicari

Yang wajib dimengerti adalah

Pentingnya menyadari

Bahwa setiap manusia

Kuantitas rejekinya unik

Rejeki tidak harus dalam bentuk duit

Bisa berupa kesehatan, umur panjang, atau banyaknya kenalan

Bisa juga dalam bentuk iman

Oleh karenanya

Berbahagialah mereka yang paham

Akan makna rejeki dalam arti yang luas

Karena hasil kerja keras

Tidak harus kasat mata

Makassar, 10 December 2021

Ridha Afzal

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun