Saat saya lihat Qatar
Negeri petro dollar dengan penduduk asli kurang dari sejuta umat
Kenapa gampang banget dapat kesebelasan kelas dunia?
Padahal
Di Qatar, rumput saja susah dicari
Apalagi padi dan burung Kenari
Qatar sangat kaya
Minyak dan gas bumi melimpah ruah
Pendidikan dan kesehatan gratis
Rakyat damai dan sejahtera
Di negeri ini
Bukannya aku tidak bersyukur
Tetapi apa ada yang salah?
Mencari 11 pasang kaki untuk kelas dunia saja, susah
Padahal jumlah penduduk kita 270 juta lebih
Qatar bukan apa-apa dibandingkan Indonesia
Apa yang kita tidak punya?
Dari lautan yang luas
Hingga gunung emas
Wilayah kita membentang tak terkira
Penduduknya terbesar keempat di dunia
Ada rasa sedih ketika melihat bola digiring orang-orang Qatar
Kita pernah kalah 0-11 score nya dengan Qatar
Aku tidak tahu
Muka ini ditaruh di mana?
Apa karena orang Qatar besar-besar?
Orang kita juga banyak yang tinggi besar
Apa karena makanan kita yang kurang?
Kita sangat kaya akan makanan gizi berkualitas
Apa karena kita kurang disiplin latihan?
Kita punya pemain Bulu Tangkis kelas dunia
Jadi, apanya yang salah?
Bisa jadi manajemen kita
Yang harus dikoreksi pengelolaannya
Kalau perlu belajar dari mereka
Agar pemain bola kita bisa naik ke level dunia
Hingga sekarang
Nama Indonesia belum diperhitungkan
Betapa sedihnya kita
Yang hanya mampu jadi pemirsa
Menjelang AFF 2020
Aku pesimis
Bukan karena tidak nasionalis
Namun selama manajemen persepakbolaan tidak berubah
Digarap oleh orang-orang yang professional di bidangnya
Jangan harap akan ada perbaikan kualitas
Kaki-kaki pemuda Indonesia Â
Makassar, 9 December 2021
Ridha Afzal
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H