Ngajarin sih enggak
Apalagi ngguruin
Ini soal tanda baca
Dalam tulisan
Kadang saya baca artikel, satu paragraph
Kalimatnya panjang banget
Bisa 8-10 baris
Tidak ada titiknya
Hanya koma dan koma
Ada yang malah tanpa koma
Kalau lagi nyetir sih gak masalah
Masalahnya, ini sedang membaca
Sebuah karya
Kita tidak bisa salahkan yang nulis sepenuhnya
Karena konten bacaan itu memang sifatnya relatif
Selera pembaca pun berbeda
Atau
Kurangnya pemahaman
Ada penulis dan pembaca yang suka berpuitis
Mendayu-dayu
Mereka larut
Bisa dibuat terpukau
Ada pembaca lagi yang suka saklek
Maunya seperti matematika
To the point
Ada pula yang senengnya kayak orang rekreasi
Jalannya berkelok-kelok
Lama perjalanan gak jadi persoalan
Yang penting nyampe tujuan
Pembaca
Meskipun demikian
Ibarat kendaraan
Mampu mengemudi saja, itu tidak cukup
Harus paham akan tanda-tanda lalu lintas
Memang sih
Bagi yang sudah ahli nyopir
Boleh jadi rasa percaya dirinya tinggi
Meski gunakan satu tangan
Atau tanpa kaca spion misalnya
Dia yakin bica melaju
Tanpa halangan apapun
Dalam perjalanan
Kendalanya
Jalan raya itu kan bukan miliknya
Ada orang lain yang perlu dipertimbangkan
Keselamatannya
Barangkali demikian analogi kita menulis
Kalau untuk konsumsi diri sendiri no probem at all
The problem is
When we write for all
Makanya
Menggunakan tanda baca sangat bijak
Kayak saat berkendara
Yang memperhatikan tanda-tanda lalu lintas
Bisa memberikan rasa aman
Pada diri sendiri dan semua pengguna jalan
By the way
Aku juga sering bikin kesalahan soal yang satu ini
Tanda baca itu penting, kayak etika
Semakin kita perhatikan, semakin sopan
Â
Makassar, 6 December 2021
Ridha Afzal
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI