Dua hari terakhir
Dunia maya kita viral dengan mahasiswi
Yang diperkaos (Baca: diperk*sa)
Oleh oknum polisi
Nokia namanya
Dua puluh tiga tahun umurnya
Katanya sudah dua kali dipaksa untuk aborsi
Kali kedua ini sangat disesalkan
Hingga Nokia didiagnosa Depresi berat
Dia tidak kuat menahan beban
Akhirnya tega
Merenggut nyawa
Tepat di sebelah makam sang ayahanda
Kita manusia biasa
Bisanya mencela
Karena tidak berada pada kondisi
Sebagaimana dia
Di sinilah pentingnya manusia
Untuk tidak hanya gunakan perasaan
Tetapi juga logika
Cinta kalau hanya gunakan perasaan
Tahi kucing memang terasa cokelat
Coba gunakan logika
Jangankan aborsi
Naik mobil berdua di tengah malam
Pasti harus nimbang-nimbang
Kasus Nokia bisa jadi cermin kita
Nokia yang punya orangtua
Teman, tetangga dan segudang kenalan
Terlebih dia punya agama
Mestinya dimanfaatkan
Bahwa kematian yang jadi pilihan
Tidak menyelesaikan masalah
Apalagi dia tuliskan pesan
"Aku sayang Mama..."
Apa artinya?
Ketika dia teguk racun sianida, atau apapun namanya
Dia tinggalkan setumpuk masalah
Pada mama dan keluarganya
Kini, tinggal polisi dan pengadilan
Yang ambil alih kasusnya
Akan halnya sang tersangka
Oknum polisi yang masih muda belia
Dia mestinya juga gunakan logika
Bahwa akhir dari perbuatannya
Lebih pahit dari seteguk racun insektisida
Bukan hanya mengancam karir dan masa depannya
Dia akan berhadapan dengan bayang-bayang
Kesalahan dan dosa
Yang menghantui
Sepanjang hayatnya
Dan itu semua
Tidak terbayar oleh seberapapun harta yang dia punya
Karena wajah 'marah' Nokia
Boleh jadi ada di mana-mana
Ini merupakan pelajaran bagi kita semua
Bahwa kebebasan pergaulan
Ternyata harus berbatas
Jangan biarkan puteri Anda pergi sendirian
Dan
Jangan cepat percaya, meskipun sama pacarnya
Karena setan ada di mana-mana
Makassar, 5 December 2021
Ridha Afzal
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H