Mohon tunggu...
Ridha Afzal
Ridha Afzal Mohon Tunggu... Perawat - Occupational Health Nurse

If I can't change the world, I'll change the way I see it

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Menawar Harga di Pasar Rakyat

4 Desember 2021   16:45 Diperbarui: 4 Desember 2021   16:50 250
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source: personal collection

Tiga pedagang di pasar tradisional

Berjajar, menjual buah mangga

Kecuali penjual pertama, ada buah sawonya

Kata penjaja di bagian tengah

Harga mangga sedang anjlok

Hanya enam ribu Rupiah per kilonya

Itupun masih banyak yang nawar

Aku bayangkan jika berada pada posisi

Sebagaimana mereka

Perempuan paruh baya dari pelosok desa

 

Katakanlah sanggup menggendong 20 kg buah

Berarti pamasukan Rp 180 ribu

Itu tidak termasuk modalnya

Yang paling banter setengahnya

Berarti Rp 90 ribu keuntungan seharinya

Itupun kalau terjual semuanya

Karena hidup bukan matematika

Aku tahu

Dagangannya tidak sempurna

Ada yang busuk, ada pula yang cacat

Bisa hari ini, bisa besok atau lusa

Yang tidak layak dijual, dibuang

Membayangkan kerugiannya

Bagiku berat melakukannya

Yang aku kadang tidak mengerti

Nun jauh di kota sana

Ribuan manusia keluar masuk hypermarket dan mall

Memborong makanan dan pakaian

Ratusan ribu harganya

Tanpa menawarnya

Inilah realita kehidupan kita

Kontradiksi rana ekonomi-sosial yang lebar menganga

Tengah bermain perlakukan kita

Tentang harga pangan

Antara pedagang pasar

Dengan mall-mall milik konglomerat

Kita memang tidak mampu banyak berbuat

Minimal, ada niat untuk tidak menawar

Ketika membeli ke penjual buah

Di pasar rakyat

Selain harganya sangat murah

Keuntungan mereka sungguh, tidak seberapa

Makassar, 4 December 2021

Ridha Afzal

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun