Mohon tunggu...
Ridha Afzal
Ridha Afzal Mohon Tunggu... Perawat - Occupational Health Nurse

If I can't change the world, I'll change the way I see it

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Inilah Pencegahan Penyakit Paling Mematikan

26 November 2021   07:33 Diperbarui: 26 November 2021   07:43 194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source: klikdokter.com

Selama masa pandemic Covid-19 lalu, periode yang paling memprihatinkan adalah sejak Desember 2020 hingga bulan Agustus 2021. Di tempat kami hampir setiap hari ada bendera Palang Merah yang dikibarkan. Pertanda ada orang mati.

Saya biasanya ketemu Pak Pur, tetangga kampung, seorang pensiunan guru, yang rajin kelihatan di masjid. Beberapa buan terakhir tidak tampak. Saat saya tanyakan kepada Pak Ismail tetangganya, katanya Pak Pur sudah meninggal pada bulan Desember 2020 lalu. Berarti setahun berlalu.

Dua-tiga bulan terakhir sudah tidak terdengar lagi warga yang sakit atau meninggal di tempat kami. Kegiata sudah 'normal' kembali. Walaupun demikian, protokol kesehatan tetap dijaga. Menggunakan masker, menjaga jarak dan cuci tangan masi tetap dikedepankan.

Kendati Covid-19 dianggap mematikan, ternyata menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), Covid-19 bukan disebut sebagai penyakit yang paling mematikan.

*****

WHO menyebutkan ada sembilan penyakit yang paling berbahaya. Berikut ini daftar, faktor risiko dan cara pencegahan efektifnya:

Pertama, arteri coroner atau masuk dalam kategori penyakit jantung. Anda akan memiliki risiko ini jika  memiliki tekanan darah tinggi, kadar kolesterol tinggi, merokok, riwayat keluarga dengan penyakit arteri coroner, Diabetes dan kelebihan berat badan.

Oleh karenanya, berolahragalah secara teratur. Pertahankan berat badan yang sehat. Usahakan makan dengan diet seimbang rendah sodium, dan tinggi buah-buahan dan sayuran. Satu lagi, hindari merokok.

Kedua, Stroke, yakni adanya sumbatan pembuluh darah atau kebocoran di otak. Otak bisa mati atau kekurangan oksigen. Akibatnya timbul mati rasa dari beberapa organ tubuh, sulit berjalan, bicara, hingga tidak terasa saat buang air kecil atau besar.

Yang paling parah, lumpuh total. Faktor risikonya sama seperti nomer satu yang disebutkan di atas. Cara pencegahannya, mengubah gaya hidup (lifestyle), sama seperti pencegahan penyakit jantung arteri.  

Ketiga, infeksi saluran pernafasan. Ada beberapa di antaranya TBC yang paling berbahaya, diikuti pneumonia, dan bronchitis. Jika tidak segera diobati, penyakit ini bisa menyebabkan kematian. Di sinilah pentingnya rajin cuci tangan sebelum makan atau menyentuh wajah. Penggunaan masker juga sangat membantu.

Keempat, penyakit sumbatan paru (Chronic Obstructive Pulmonary Disease-COPD). Faktor-faktor risikonya meliputi: merokok atau terpapar asap rokok orang lain.

Paparan iritasi paru-paru seperti asap kimia, adanya riwayat infeksi saluran pernapasan saat masih anak-anak  serta adanya riwayat keluarga COPD. Pencegahannya yang efektif adalah berhenti merokok dan hindari asap rokok.

Kelima, kanker saluran pernafasan. Penyakit ini termasuk kanker bronkus, trakea, paru-paru dan laring. Faktor-faktor yang bisa menyebabkan berkembangnya kanker ini di antaranya asap rokok, partikel beracun, merokok, jamur di rumah dan racun lingkungan lainnya.

Dalam sebuah penelitian tahun 2015 melaporkan bahwa kanker pernafasan menyumbang sekitar empat juta kematian setiap tahun, terutama di negara-negara berkembang. Metode pencegahan yang paling efektif adalah hindari merokok atau asap rokok, gunakan masker, hindari polusi serta usahakan cukup ventilasi untuk perolehan udara segar.  

Keenam, ini yang sangat umum saat ini, adalah Diabetes. Ini karena jumlah hormon insulin yang tidak mencukupi. Diabetes tipe 1 saat ini banyak terjadi pada usia muda, di mana pankreas tidak mampu memproduksi insulin.

Sedangkan Diabetes tipe 2 biasanya terjadi pada orang dewasa, karena pankreas tidak menghasilkan cukup insulin. Atau tubuh menjadi resisten terhadap insulin. Jika tidak dikontrol dengan baik, pasien meninggal karena komplikasi akibat diabetes.

Pencegahan yang paling mujarab adalah olahraga teratur, makan makanan yang baik yang rendah lemak, serta gula dan karbohidrat

Ketujuh, penyakit Alzheimer dan Demensia. Keduanya disebut sebagai penyakit hilang ingatan, namun tidak secara langsung dihubungkan dengan kematian. Kehilangan memori ini bisa tingkat ringan hingga berat.

Faktor risikonya, lebih tua dari 65 tahunm riwayat keluarga Alzheimer, termasuk mewarisi gen tertentu yang meningkatkan risiko terkena penyakit ini. Faktor lainnya berupa adanya gangguan kognitif ringan, sindrom Down, gaya hidup yang tidak sehat, trauma kepala sebelumnya, terpisah dari komunitas atau memiliki hubungan yang buruk dengan orang lain untuk periode waktu yang lama.

Cara mencegahnya yakni diet sehat jantung yang kaya akan buah dan sayuran. Makanan rendah lemak jenuh dari daging dan susu, dan tinggi sumber lemak baik seperti kacang-kacangan, minyak zaitun serta ikan tanpa lemak.

Kedelapan, dehidrasi atau kekurangan cairan akibat diare. Dehidrasi ini biasanya disebabkan oleh karena penyakit diare lantaran ligkungan yang kurang higienis. Banyak terjadi di negara-negara sedang berkembang. Bakteri ditularkan melalui air atau makanan yang terkontaminasi.

Pencegahanya dengan cara membiasakan hidup sehat, menjaga kebersihan makanan dan minuman, serta sering cuci tangan.

Kesembilan, sirosis hati. Merupakan kondisi terjadinya kerusakan jaringan pada hati yang kronis dalam jangka panjang. Sirosis hati terjadi karena penyakit ginjal, hepatitis atau konsumsi alkhol kronis.

Guna mencegahnya, hindari penggunaan alkohol jangka panjang, karena itu adalah salah satu penyebab utama sirosis. Makanan yang sehat, rendah lemak, dan rendah gula. Konsumsi buah dan sayuran setiap hari.

Sembilan momok penyakit paling mematikan di atas di Indonesia diperkuat oleh data menurut BPJS di mana pada tahun 2021 yang diklaim sebagai penyakit paling mematikan. Ada 5, yakni: Hipertensi, Stroke, Gagal Jantung, TBC dan Diabetes.

Intinya, penyakit modern saat ini yang paling mematikan adalah yang tidak menular, lebih disebabkan karena pengaruh gaya hidup. Yang paling mendominasi adalah: kanker, jantung, hati, diabetes dan stroke.

Mari kita kurangi angka kematian penyakit mematikan di atas dengan membudayakan gaya hidup sehat.

Have a nice day...

Makassar, 26 November 2021

Ridha Afzal

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun