Mohon tunggu...
Ridha Afzal
Ridha Afzal Mohon Tunggu... Perawat - Occupational Health Nurse

If I can't change the world, I'll change the way I see it

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Nikmatnya Jadi Homecare Nurse

20 November 2021   07:38 Diperbarui: 20 November 2021   07:46 396
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menurut Mas Arif, perawat senior kita yang berada di Jepang, saat ini jumlah perawat Indonesia yang tinggal dan bekerja di Jepang mencapai angka 1800 orang lebih. Mayoritas mereka bekerja sebagai perawat Care Giver atau Homecare (Homecare Nurses atau HC).

Caregiver atau Perawat HC di Jepang beda dengan yang biasa kita temui di Indonesia. Di Jepang, mereka bekerja di lembaga-lembaga perawatan Lansia  yang lengkap fasilitasnya. Demikian pula yang di HC, yang memberikan layanan keperawatan di rumah.  

Di Amerika Serikat (USA) juga demikian. Perawat HC atau Caregiver banyak dibutuhkan. Negara-negara maju  sangat membutuhkan keberadaan mereka ketika masuk usia tua. Mereka tidak tinggal bersama anak-anaknya. Namun lebih memilih berada di lembaga HC atau semacam Panti Jompo di kita.

Sementara negara mereka tidak memproduksi tenaga perawat sendiri. Mereka impor tenaga perawat dari Filipina dan India sebagai dua negara pemasok terbesar perawat di dunia.

Kita masih kalah dengan mereka meskipun kita berada pada urutan ke 4 sebagai negara dengan populasi terbesar di dunia.

Hanya keluarga kaya yang mampu membayar perawat HC atau Caregiver. Caregiver dengan HC beda. Caregiver hanya butuh kursus selama kurang lebih 3-6 bulan. Sementara perawat HC menempuh pendidikan formal keperawatan. Minimal 3 tahun untuk program diploma dan 4 tahun untuk sarjana. Namun kedua-duanya butuh sertifikat sebagai tanda registrasi.

Hingga saat ini Indonesia belum memiliki lembaga pendidikan untuk Caregiver. Caregiver tidak boleh melakukan tindakan invasive seperti memberi injeksi, infus atau kateter.

Meskipun demikian, terkait penghasilan tidak jauh beda. Di USA bisa mencapai $9 per jam, tergantung kasusnya. Atau sekitar Rp 100 ribu per jam. Jika kerja 10 jam saja, penghasilan perawat HC mencapai Rp 1 juta. Perawat HC minimal mendapatkan penghasilan bisa Rp 50 juta minimal per bulan.

Tingkat kesadaran masyarakat di negara-negara maju terkait layanan kesehatan sudah tinggi. Mereka lebih suka dirawat di rumah, meskipun harus bayar mahal. Ini menyangkut kenyamanan. Risikonya, harus mereka beli semua alat-alatnya serta bayar mahal pekerjanya.

Seorang teman di Jakarta yang bekerja sebagai perawat HC, kerja pada keluarga kaya, merawat seorang pasien di rumah, mirip dengan bangsal ICU di RS. Lengkap dengan alat-alatnya. Selain alat-alat yang lengkap, juga dipasang CCTV. Bisa dapat Rp 500 ribu per hari.

Jadi perawat HC itu tidak mudah.

Mereka harus memiliki status sebagai perawat terdaftar (Registered Nurse). Lebih disukai yang memiliki pengalaman RS. Mempunyai sertifikat BTCLS (Basic Trauma Cardiac Life Support), Wound Care (pelatihan rawat luka), atau sertifikat pendukung lainnya, misalnya Hemodialisa, ICU, IGD dan sejenisnya untuk kasus-kasus spesialisasi.

Perawat HC juga harus bisa mandiri. Mereka dituntut untuk mampu mengatasi keadaan emergency (darurat), menjunjung kode etik, serta kemampuan berkomunikasi. Lebih baik jika mampu berbahasa Inggris, punya passport. Memiliki link dengan beberapa RS. Tahu bagaimana harus memanggil ambulance. Memiliki beberapa peralatan dasar keperawatan (Nursing Kits) dan alat-alat keperawatan dasar lain seperti dressing set serta assessment set. Itulah beberapa syarat umumnya.

Perawat HC yang berpengalaman dengan jam terbang tinggi, mampu mengatasi masalah kesehatan secara efektif da efisien. Bisa mengatasi beberapa masalah pada saat yang bersamaan. Misalnya pasien mengeluh, pada saat yang sama keluarga juga membutuhkan penjelasan. Bisa jadi pada saat itu pula dia harus menghubungi dokter spesialis. Bahkan jika ambulance dibutuhkan. Semuanya diambil keputusannya pada saat yang sama tanpa campur tangan rekan kerja.

Oleh karenanya, tarif perawat HC umumnya tinggi. Kecuali untuk kasus-kasus ringan dan rutin.

Jadi, perawat HC yang berpengalaman memperoleh penghasilan jauh di atas rata-rata, meskipun keliahatannya sang pasien tidak banyak membutuhkan layanan keperawatan. Yang dibayar bukan saat 'nganggur' nya, akan tetapi siap-siaganya. Kerja atau tidak, sepanjang berada di samping pasien, dia tetap dibayar mahal.

Di Indonesia, rata-rata perawat HC pemula dibayar antara Rp 4-6 juta per bulan, dengan weekly off. Itu untuk kasus biasa, di mana pasien hanya membutuhkan layanan keperawatan rutin seperti memberikan bantuan perawatan personal hygiene (kebersihan perorangan), pasien bisa jadi mandiri, memberikan obat-obatan, serta menjaganya. Fasilitas makan dan pondokan dijamin.  

Di atas itu, untuk kasus menengah, yang harus memberikan obat suntik, mengganti cairan, kateter, pasien tidak bisa jalan, harganya  bisa lebih. Umumnya untuk kasus seperti ini, butuh perawat HC yang berpengalaman. Honornya mencapai Rp 6-10 juta. Dibagi dalam 2 shift. Kalau satu orang perawat, bisa dua kali lipat honornya.

Pasien yang kondisinya tidak sadar dengan multiple terapi atau perawatan intensif, bisa mencapai Rp 500 ribu per 12 jam.

Saat ini, trend kebutuhan perawat HC meningkat, karena banyak keluarga yang kuatir terpapar Covid-19 jika dirawat di RS. Tidak ada pilihannya kecuali denga memanfaatkan perawat HC atau Caregiver.

Guna menghemat pengeluaran, biasanya mempekerjakan Caregiver dalam waktu 24 jam, sedangkan perawat HC dipanggil jika dibutuhkan. Dibayar per prosedur. Karena untuk membayar perawat HC akan lebih mahal. Begitu pertimbangannya.

Jumlah lembaga perawat HC juga cenderung meningkat. Adaperawat-perawat HC yang memiliki personal link. Karena lewat agency dibayar lebih murah. Orang-orang yang mengenal perawat HC juga lebih suka kontak langsung mereka secara individual, tidak lewat agen.

Masa depan perawat HC di Indonesia sudah mulai cerah.

Jadi perawat HC membutuhkan strategi. Pengalaman di RS sangat penting. Harus teegistrasi, lengkapi dengan beberapa sertifikat spesialisasi akan mendongkrak besarnya income. Perluas jaringan. Gabung dengan agen HC jika masih tahap awal. Gabung dengan senior HC nurse jika masih newbie.

Teman-teman perawat pemula tidak perlu kuatir kekurangan lapangan kerja keperawatan. Makin modern, Indonesia makin butuh banyak profesi perawat HC ini. Jadi perawat HC pun tidak kalah sejahtera.

Enjoy....!

Makassar, 20 November 2021

Ridha Afzal     

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun