*****
Beberapa waktu lalu, saya menonton sekilas drama serial komedi Amerika Serikat, FRIENDS. Sebuah drama komedi menarik yang ditayangkan oleh NBC sejak tahun 1994. Film pendek yang sempang nongkrong di banyak channel hingga tahun 2004 Â itu memberikan banyak pelajaran bagi penggemarnya.Â
Film yang rata-rata berdurasi 22 menit dan diperankan oleh Jennifer Aniston salah satunya mengajarkan bagaimana kita berteman. Akrab, saling membantu, tempat curhat, hingga dibumbui konflik. Begitulah teman. Friends sebagai fim hiburan untuk keluarga, laris karena menjadi sajiannya yang segar dan mencerahkan.
Belajar dari sana saya kemudian menyimpulkan bahwa sebagai makhluksosial kita selalu butuh teman. Ada banyak macam teman memang. Saya sendiri berprinsip tidak pilih-pilih dalam berteman. Artinya siapapun, tanpa memandang agama, ras, pendidikan, tingkat social ekonomi, warna kulit dan lain-lain, kami bisa berteman. Hanya saja ada batas-batas sesuai dengan klasifikasinya.
Teman profesiÂ
Teman spofesi merupaka teman yang memiliki latar belakang profesi yang sama. Sebagai seorang perawat, kedekatan dengan sesama perawat akan terasa jauh lebih mudah mendapatkan daripada di luar profesi.
Selama tinggal di Makassar sangat mudah dekat dengan perawat lantara kita sama-sama perawat. Terlebih jika spesialisasinya sama. Lebih mudah lagi. Saya yang menekuni Dialisis otomatis punya kedekatan yang lebih dengan teman-teman sesama Perawat Dialisis. Bukan hanya di Makassar namun di Indonesia, khususnya Bagian Timur. Saya juga memiliki teman-teman yang menekuni Hipnoterapi. Profesi yan satu ini juga saya geluti.
Dengan demikian, makin kita perkaya kehidupan profesionalnya, makin banyak jumlah teman kita di profesi yang sama.
Teman kantorÂ
Contoh yang satu ini tidak harus seprofesi. Betapapun saya perawat, teman saya ada yang berlatar belakang dokter, teknisi, administrasi, manajemen, biologi dan lain-lain. Kami hanya akrab saat di kantor. Kadang-kadang saling telepon meski di luar kantor. Namun isi obrolannya banyak berkutat tentang kehidupan kantor.
Teman mainÂ