Peluang tugas belajar ini tidak banyak dimiliki oleh profesi lain di luar kesehatan. Kalaupun ada jumlah dan peluangnya tidak semasif SDM kesehatan. Ini merupakan bentuk konkrit perhatian pemerintah yang sangat besar yang diberikan kepada nakes. Bahwa mereka, kalau boleh saya katakan, mendapatkan prioritas dalam pengembangan profesinya.
Privilege yang keempat, fasilitas. SDM Kesehatan, baik yang dalam naungan PNS mapun swasta tidak jarang memperoleh fasilitas yang tidak dimiliki bahkan oleh guru yang sangat dibutuhkan.Â
Meskipun tidak semuanya mendapatkan perlakuan serupa. Nakes di puskesmas khususnya di daerah atau daerah terpencil, tidak jarang memperoleh fasilitas perumahan, meski mungkin tidak semua seperti yang terjadi di pedalaman Papua.
Demikian juga nakes yang kerja di swasta, di sektor pertambangan atau industri. Mereka rata-rata memperoleh fasilitas ini termasuk makan gratis, tidak terkecuali tunjangan lain. Memang tidak bisa saya katakan semuanya bisa menikmati privilege ini. Akan tetapi setidaknya inilah bentuk nyata privilege yang diperoleh nakes kita.
Saya sendiri mengalaminya dan sangat bersyukur sebagai perawat yang bekerja di sebuah perusahaan milik PMA. Apa yang saya dapat tidak banyak dialami oleh rekan-rekan saya, jangankan yang tingkat provinsi di Aceh, untuk ukuran nasional saja di perusahaan kami hanya ada 17 orang.
Akhirnya, harus kita akui, masih banyak yang perlu dibenahi dalam manajemen SDM kesehatan di Indonesia. Misalnya ada teman-teman yang belum mendapatkan Surat Tanda Registrasi sebagaimana yang mereka harapkan, sistem uji kompetensi yang harus lebih efisien, pelatihan yang belum tertata bagi nakes di daerah terpencil.
Termasuk masalah perolehan upah yang kurang layak, pembagian tugas pokok yang tidak sesuai, kekerasan/trauma fisik dan psikologis yang dialami selama kerja, hingga manajemen pelayanan kesehatan yang kurang maksimal yang dirasakan oleh masyarakat. Semua ini membutuhkan perhatian dan upaya penyelesaian kita bersama.
At last, but not least, kita berharap semoga momen Hari Kesehatan Nasional ini dijadikan sebagai saat terbaik untuk refleksi, bahwa sebagai bagian dari elemen pembangunan bangsa dan negara, SDM Kesehatan Indonesia berkomitmen untuk menjunjung tinggi kepentingan masyarakat, bangsa dan negara, serta kode etik profesi. Semoga.
Dari Makassar, kami sampaikan Selamat Hari Kesehatan Nasional.