Simple. Orang yang banyak menulis, otomatis banyak membaca. Kalau tidak membaca, lha bahan yang digunakan untuk menulis apa?
Saya menyadari betapa besar manfaat pandai menulis ketika sudah kerja. Saat ini saya bekerja di sebuah perusahaan besar PMA, milik Amerika Serikat. Salah satu kegiatan rutin kami ada yang disebut Weekly Check in. Sebuah kegiatan di mana kami, para staff di divisi Health Care, diminta untuk mengupas, menganalisa jurnal (tentu saja internasioal) kemudian dipresentasikan. Dalam bahasa Inggris. Pesertanya kami dari seluruh Indonesia. Kegiatan tersebut rutin kami lakukan.
Sejauh ini saya sudah mendapatkan giliran 5 kali presentasi. Tiga di antaranya adalah karya saya, dalam bentuk jurnal internasional berbahasa Inggris. Dua dari tiga jurnal tersebut pernah kami presentasikan dalam forum International Conference, di Solo dan Jakarta. Satu presentasi dinobatkan sebagai The Best Presenter di International Conference, Stikes Mitra Keluarga Jakarta. Â
Alhamdulillah, dari 17 staff kami yang ada di divisi Health care, sepertinya hanya saya yang pernah menyampaikan kupasan dan analisa jurnal karya sendiri yang tentunya sudah diterbitkan. Dari sana saya baru ngeh, ternyata besar sekali manfaat Academic Writing Skills di tempat kerja.
*****
Selama kuliah, jujur saya mau katakan bahwa minat menulis di antara teman-teman kampus sangat rendah. Itu terbukti dari bukan hanya produktivitas menulis sesudah wisuda yang sangat rendah. Saat kuliah, kegiatan menulis kami lakukan hanya karena tuntutan kampus serta untuk mengejar nilai. Kami membuat laporan, menulis studi kasus di tempat praktik, hingga menyusun skripsi tidak lain karena untuk mendapatkan nilai.
Oleh sebab itu yang banyak dilakukan oleh teman-teman adalah copy paste karya-karya mahasiswa sebelumnya, baik dari kampus yang sama maupun di kampus yang berbeda. Dan itu sangat mudah dilakukan. Ada yang tinggal mengubah nama, kampus, hari dan tanggal saja. Anehnya, banyak dosen tidak mengetahui. Atau pura-pura tidak tahu? Atau bisa jadi dosen pernah melakukan hal yang sama?
God knows.....
Ada kejadian yang pernah saya temui sangat lucu. Skripsi dibuat dengan nyaris 100% nyontek karya orang lain. Lucunya, dia lupa tidak mengganti bahkan nama penulis.
*****