Keempat, karakter manajer ideal versi bawahan itu harus pandai-pandai mengkoordinasi, mengadakan pertemuan, menerima masukan dan saran bawahan.Â
Manajer yang baik harus pandai berkomunikasi. Bukan hanya pandai ngomong sendiri, akan tetapi juga mengatur pintar ngatur jalannya diskusi.Â
Manajer ideal tidak diharapkan untuk menguasai pembicaraan, tetapi juga memberi kesempatan pada bawahan untuk terlibat atau dilibatkan dalam diskusi.
Kelima, karakter manajer idea versi bawahan itu senang jika bawahannya maju. Manajer yang baik itu yang mendukung bawahannya untuk mengikuti pelatihan atau sekolah lagi.Â
Bahkan, sorry to say, manajer yang baik itu yang rela jika bawahannya pindah kerja ke tempat yang lebih baik.Â
Demi masa depan mereka yang lebih baik, bukan semata kepentingan sang manajer itu sendiri. Yang satu ini sangat berisiko tentunya. Karena dia bisa kehiangan banyak staf. Meskipun tidak selalu. Bisa jadi malah banyak yang menyukainya.
Yang terakhir, karakter manajer ideal versi bawahan itu yang bersedia mencetak manajer-manajer baru, menularkan ilmunya, menyiapkan kader-kader muda sebagai penggantinya.Â
Bukan manajer yang berkuasa  dan tidak tergantikan selama 20 tahun. Tipe manajer seperti ini bukan manajer ideal yang disukai bawahan. Sebaliknya, dia ditakuti oleh bawahannya. Dan biasanya bawahan tidak bakal betah kerja di bawah pengawasannya.
Intinya, manager ideal versi bawahan itu tidak ribet kriterianya. Hanya saja untuk menjadi manajer seperti yang saya sebut di atas, perkiraan saya butuh waktu minimal 12 tahun pengalaman kerja.Â
Rinciannya 2 tahun magang, 3 tahun kerja sebagai yunior staf, 2 tahun sebagai assistant senior staf, 3 tahun senior atau supervisor dan 2 tahun sebagai assistant manajer.