Mohon tunggu...
Ridha Afzal
Ridha Afzal Mohon Tunggu... Perawat - Occupational Health Nurse

If I can't change the world, I'll change the way I see it

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Lanjut Kuliah atau Ikut Pelatihan?

28 Oktober 2021   17:03 Diperbarui: 28 Oktober 2021   17:07 365
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source: chpm.fk.ugm.ac.id

Pertanyaan di atas seringkali dihadapi oleh freshgrad, baik lulusan program diploma atau sarjana. Mereka dihadapkan pada dilema di mana mereka tidak tahu harus berbuat apa. Terutama jika sesudah wisuda sulit mencari peluang kerja. Bagi yang secara finansial mampu, tidak masalah bisa kuliah lagi. Namun bagi yang ekonominya pas-pasan, tentu tidak mudah, karena harus menadahkan tangan kepada orangtua. Inilah yang menjadi masalah utama.

Kita tahu, tidak semua jurusan pendidikan melahirkan kandidat yang siap dari sisi keterampilan untuk kerja atau dipekerjakan. Sekalipun program diploma yang berorientasi pada kerja, pada kenyataannya tidak semudah membalik tangan mencari kerja. Selama pandemic ini, lulusan diploma malah banyak yang menganggur (Bali Bisnis.21 April 2021). 

Maka dari itu penting sekali dari awal difikirkan apakah mau lanjut kuliah atau mencari kerja. Jika lanjut kuliah, siapkan segala sesuatuya, termasuk dana untuk pendaftaran, biaya pembangunan gedung, uang semester, buku, transport, makan dan pondokan. Sedangkan jika ingin kerja, pastikan memiliki kompetensi sebagaimana yang dibutuhkan oleh tempat kerja.  

Dua persoalan ini yang kita bahas lewat artikel ini.

Pertama, jika ingin melajutkan kuliah. Untuk kuliah lagi, dengan berbekal dana saja belum cukup. Kuliah di tingkat pendidikan tinggi itu membutuhkan kecermatan. Meskipun nasib kita tidak tahu ke depan akan jadi apa dan bagaimana, namun penting sekali memperhitungkan sejak dini. 

Jangan sampai setelah menyelesaikan pendidikan jenjang S1 atau S2, hasilnya justru menambah jumlah pengangguran berpendidikan tinggi di negeri ini. Sebaliknya, minat dan passion saja juga belum cukup sebagai modal kuliah lagi.

Banyak orang yang memiliki passion atau minat yang kaku. Akan tetapi lapangan kerja juga tidak ada. atau terlalu banyak peminatnya. Sehingga banjirnya lulusan sarjana seperti ini akan dibayar murah. Bahkan membludak jumlahnya di pasar kerja. Ujung-ujungnya, hanya karena alasan passion, kita nyatanya tidak mendapatkan peluang kerja serta upah yang tidak layak.

Yang paling penting dalam menentukan kuliah bukan sekedar menentukan jurusan, tersedianya dana dan passion saja. Menentukan kuliah butuh identifikasi pasar kerja, kemungkinan lokasi kerja, saingan, besarnya upah serta kemungkinan pengembangan karir.  

Mengetahui pasar kerja sangat penting karena sesudah wisuda Anda perlu mendapatkan gambaran tentang dibutuhkan tidaknya lulusan pendidikan yang Anda ambil di masa mendatang. Jangan sampai sesudah wisuda, penyandang sarjana dengan jurusan yang sama begitu banyak yang membuat harga murah.

Lokasi kerja juga perlu dipikirkan. Jurusan yang Anda ambil mungkin bagus dan sangat dibutuhkan, tetapi belum tentu dibutuhkan di tempat asal Anda. Padahal, Anda tidak boleh jauh-jauh dari orangtua saat mencari kerja. Demikian pula tentang besarnya upah. Memang, upah bukan segalanya dalam hidup ini. Tetapi bagaimana Anda biayai transportasi, pakaian, make-up, makan dan pulsa jika honorya rendah?

Oleh sebab itu, pengkajian detail perlu dilakukan. Kalau perlu dicatat. Jika mengalami kesulitan, konsultasikan kepada senior. Mintalah pertimbangan kepada orang-orang yang sudah berpengalaman. Jangan merasa sudah mampu mengambil keputusan ternyata menyesal di kemudian hari karena salah jurusan.

Yang sangat membantu adalah dibuat dalam bentuk tabel serta bubuhkan nilai. Jangan lupa membuat dua tiga jurusan sebagai pembanding. Jangan bikin harga mati satu jurusan saja. Zaman modern ini tidak bisa mengandalkan hanya satu jurusan. Buatlah beberapa pilihan atau alternative jurusan, sebagaimana menyusun Plan A, B dan C beserta scorenya. Dengan demikian keputusan pemilihan jurusan tampak lebih obyektif.

Kedua, bagaimana jika memustuskan untuk mengikuti pelatihan karena ingin segera kerja? Mengikuti pelatihan itu sangat penting guna pengkayaan kompetensi. Kita tahu tidak semua materi atau keterampilan kebutuhkan kerja itu disediakan di kampus. Kebutuhan pelatihan yang paling sederhana adalah pelatihan Soft Skills atau Life Skills. Mengikuti pelatihan tidak sama dengan kuliah lagi. Ikut pelatihan tidak harus bayar. Banyak yang disediakan free di internet.

Contoh pelatihan dasar yang sangat penting adalah Pembuatan Curriculum Vitae. Ini penting dikuasai sebelum melamar pekerjaan. Menyusun CV jangan asal nyusun. Ikuti pelatihannya agar terarah, fokus, sesuai kebutuhan tempat kerja. Jangan asal membuat CV satu untuk semua jenis pekerjaan yang Anda lamar. Itulah sebabnya penting sekali arti pelatihan dasar ini.

Jenis pelatihan lain adalah bahasa asing, apakah itu Bahasa Inggris, Mandarin, Arab, atau Jerman. Pelatihan-pelatihan soft skills seperti ini membutuhkan disiplin tinggi, ketekunan dan kesabaran. Tidak harus bayar. Banyak teman-teman yang tidak konsisten dalam pelatihan bahasa. Akibatnya gugur sebelum tujuan tercapai. Padahal sebetulnya sangat mudah asal menerapkan prinsip-prinsip tersebut. Saya katakan ini bisa karena saya sudah pernah mengalaminya.

Demikian pula jenis pelatihan-pelatihan lainya yang tersedia gratis di Google atau YouTube, dari Microsoft Office, Writing Skills, Presentation Skills, kesekretariatan, video making skills dan sebagainya. Pendeknya, di era modern ini nyaris banyak hal yang bisa dipelajari secara mandiri tanpa ke luar rumah serta sangat murah karena hanya bayar pulsa. Cukup berhadapan dengan gadget di tangan, Anda bisa mendapatkan apa yang Anda inginkan.

Kesimpulannya, tidak alasan hanya karena tidak ada dana, Anda tidak mengikuti pelatihan mempersiapkan kerja. Karena tidak ada dana, Anda tidak bisa maju dan mendapatkan pekerjaan dengan upah layak. Yang Anda butuhkan hanya satu: kesungguhan.

Aceh, 28 October 2021

Ridha Afzal

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun