Mohon tunggu...
Ridha Afzal
Ridha Afzal Mohon Tunggu... Perawat - Occupational Health Nurse

If I can't change the world, I'll change the way I see it

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Pengalaman Saya Lolos Job Interview Berbahasa Inggris

27 Oktober 2021   20:49 Diperbarui: 27 Oktober 2021   23:05 1460
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Interview dalam Bahasa Inggris (FREEPIK/IJEAB)

Sesudah selesai kuliah, saya baru tahu betapa besar manfaat bahasa Inggris dalam pasar kerja. Begitu banyak peluang kerja yang dengan kepiawaian berbaha Inggris bisa ditembus. 

Bayangkan, mulai dari iklan pekerjaan, persyaratan dokumen, kompetensi, tugas dan tanggungjawab, hingga saat interview semuanya tersedia dalam bahasa Inggris. Saya nyesel banget ketika tahunya terlambat.

Saat sekolah dulu, di bangku SD, SMP, dan SMA, rata-rata bahasa Inggris jadi momok karena ada beberapa faktor yang melatarbelakanginya. 

Di antaranya adalah cara penyampaian selama proses belajar mengajar kurang menarik, tujuan pembelajaran hanya untuk cari nilai, jumlah siswa terlalu banyak, lingkungan belajar tidak kondusif, aplikasi di luar sekolah tidak ada dan lingkungan keluarga dan masyarakat juga kurang mendukung. Lengkaplah sudah faktor-faktor kelemahan pembelajaran bahasa Inggris di masyarakat kita. 

Apalagi dalam sejarahnya kita dijajah Belanda dan Jepang. Otomatis kurikulum sebagai besar dipengaruhi oleh mereka meski tidak sepenuhnya

Beruntunglah teman-teman yang siap dari awal dalam pembelajaran bahasa Inggris ini. Penguasaan bahasa Inggris bisa membantu banyak hal terkait pencapaian karir, studi dan perolehan kerja. Setidaknya saya mengalaminya sendiri.

Memang, bahasa Inggris bukan menjadi satu-satunya ukuran keberhasilan pencarian kerja, khususnya apabila orientasi kerja kita hanya lokal atau nasional. 

Betapa pun ada tes bahasa Inggris saat mengikuti CPNS, paling banter tujuannya hanya untuk perolehan nilai. Lagi pula, peran bahasa Inggris bagi individu memang sanga relatif. 

Terlepas dari faktor subyektif ketertarikan serta peran bahasa Inggris bagi individu, yang tidak bisa ditolak adalah kenyataan. Bahwa di era modern ini, setuju atau tidak, bahasa Inggris telah mempengaruhi banyak segi ilmu dan kehidupan serta memiliki nilai plus dalam karir seseorang. 

Pengaruh besar tersebut saya rasakan ketika ke luar dari zona nyaman di Aceh dan ingin menjelajah kehidupan yang lebih luas dengan tantangan yang lebih besar. 

Bagi saya tidak ada jalan lain kecuali kerja di luar negeri atau kerja di perusahaan asing (PMA). Akhirnya, petualangan saya pun dimulai.

Beberapa kesempatan interview saya ikuti. Mulai dari peluang kerja di Kuwait, Saudi Arabia, Tajikistan, Belanda dan Jerman. Semuanya dilakukan dalam bahasa Inggris. Alhasil, mungkin karena memang belum rezekinya, proses recruitment tidak berlangsung mulus, terlebih lagi terjadi pada masa Covid-19. 

Bukan berarti saya tidak tampil baik, akan tetapi nasib telah berbicara lain. Puncaknya, ketika saya mengikuti sebuah interview di perusahaan USA, yang dilakukan dalam bahasa Inggris (meskipun tidak 100%). Yang satu ini persiapannya benar-benar saya sempurnakan. Maklumlah, saya sudah beberapa kali mengikutinya. Besar kemungkinan saya sudah hafal dengan mekanismenya.

Ada beberapa hal yang sangat penting yang perlu dipersiapkan oleh kandidat jika mengikuti interview dalam bahasa Inggris. 

Sebagai masukan, bahwa bahan pertanyaan yang diajukan berkisar pada Curriculum Vitae (CV), jadi pastikan menyiapkan CV dengan baik dan harus dikuasai dengan pertanyaan-pertanyaan what, why, when, where, who and how. 

Enam bentuk pertanyaan pada semua aspek yang tertulis dalam CV harus dikuasai benar, apakah itu terkait dengan pendidikan, pelatihan, pengalaman kerja, tugas dan tanggung jawab, serta peran.

Hal kedua yang perlu dipersiapkan adalah, mengidentifikasi semua pertanyaan yang kemungkinan muncul. Pertanyaan ini ada tidak kelompok. 

Kelompok umum, yaitu tentang segala sesuatu yang sangat umum yang tidak ada kaitanya dengan pekerjaan. Misalnya tempat domisili, umur, alamat, pendidikan dan pelatihan, jenis pekerjaan, mengapa ingin bekerja di perusahaan ini, harapan besarnya gaji, serta kapan bisa mulai kerja.

Ketiga mengelompokkan pertanyaan-pertanyaan yang bersifat teknis, yaitu yang ada kaitannya dengan pekerjaan. Misalnya peran, jabatan, tugas dan taggungjawab saat kerja, alat-alat yang digunakan, masalah yang sering ditemui saat kerja, cara penanggulangan masalah dan jenis keahlian yang dikuasai.

Kelompok keempat siapkan diri untuk bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan yang tidak diduga dan tidak teridentifikasi.

Sesudah itu, langkah berikutnya adalah menjawab pertanyaan secara tertulis, kemudian dihafalkan. 

Mintalah bantuan dari teman-teman yang sudah berpengalaman atau senior dalam hal ini agar ada yang bisa membantu sekiranya ada kesalahan pronunciation atau spelling mistakes.

Lakukan latihan ini beberapa kali hingga mengusai. Buat catatan jika perlu, terutama pertanyaan-pertanyaan terkait pekerjaan praktis yang besar keumungkinan muncul saat interview berlangsung. 

Lebih bagus lagi, rekam pertanyaan-pertanyaan serta jawabannya. Satu lagi yang paling penting adalah jangan lupa berdoa. Mungkin agak sedikit ribet, tetapi anda sangat diuntungkan dengan strategi ini. 

Saya sudah lakukan langkah-langkah di atas dan saya akui amat mujarab manfaatnya. Selain praktis, besar kemungkinan daftar pertanyaan yang kita buat muncul saat interview. Kesiapan ini yang membuat jalannya interview dalam bahasa Inggris lancar.

We wish you all the best.....

Aceh, 27 October 2021

Ridha Afzal

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun