Kedua, soal lapangan kerja. Memang, yang ideal jadi perawat professional itu lulusan sarjana profesi, yang saat ini dihargai berpangkat golongan III/B jika jadi PNS. Tetapi untuk bekerja, perawat tidak harus PNS. Area kerja perawat bisa di mana-mana, mulai dari homecare, praktik mandiri, puskesmas hingga rumah sakit kelas papan atas.Â
Perawat bisa kerja di pelabuhan, industri, perhotelan, pertambangan, bandara, kapal pesiar hingga mall-mall. Tidak percaya? Tengoklah berapa perawat yang bertugas di mall saat Covid-19 melanda negeri ini. Seru kan?
Ketiga, selama ini banyak orang menyangka bahwa yang bisa praktik mandiri hanya dokter, dokter gigi atau teknisi. Ternyata, perawat juga bisa membuka praktik mandiri. Dan itu, dilindungi undang-undang.Â
Saya tahu tidak sedikit perawat daerah yang kaya-kaya melebihi profesi kesehatan lainnya. Perawat praktik mandiri menunjukkan independensi profesi. Mereka berkolaborasi dengan profesi kesehatan lain. Cocok untuk ibu-ibu profesi keperawatan yang tidak suka ke luar rumah. Keren kan?
Keempat, masalah penghasilan. Selama ini, banyak orang menyangka jadi perawat itu penghasilannya kecil. Mereka tidak tahu, bahwa perawat pintar mencari penghasilan tambahan.Â
Saat ini ramai perawat yang nyambi jualan online, entah itu obat-obatan, kosmetika, pakaian, makanan, HP hingga pulsa. Sepanjang halal, why not? Mantaap kan?
Kelima, peluang kerja di luar negeri. Perawat merupakan profesi kesehatan satu-satunya yang banjir permintaan kerja di luar negeri.Â
Sejak akhir tahun 80-an hingga sekarang, permintaan Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang paling diminati di luar negeri hanya perawat. Dari Eropa, Timur Tengah, Jepang, Australia hingga Amerika Serikat. Semua ada perawat kita yang bekerja di sana. Jadi, siapa bilang jadi perawat tidak bisa keliling dunia?
Keenam, jadi perawat itu memiliki peran sentral. Hubungannya luas dan temannya banyak. Jika Anda ke rumah sakit, puskesmas atau pusat-pusat layanan kesehatan, yang pertama dicari biasaya perawat. Jika ada keperluan apapaun yang menyangkut kebutuhan pasien, meskipun itu bukan pekerjaan perawat, yang dicari perawatnya.Â
Padahal mereka menanyakan hasil laboratorium, XRay, obat-obatan, fisioterapi, gizi dan lain-lain. Makanya tidak heran bahwa perawat memiliki peran sentral di pusat-pusat layanan kesehatan.
Ketujuh, kebutuhan masyarakat luas terhadap perawat itu tidak ada batasnya, dari desa hingga kota metropolitan. Dari daerah terpencil hingga negara super power yang sangat maju, mereka tidak pernah bisa mendirikan pusat layanan kesehatan tanpa perawat. Rumah sakit mungkin butuh puluhan dokter.Â