Para domestic helper ini juga tidak memiliki keterampilan khusus. Bahkan untuk menyalakan kompor atau sterika listrik atau menggunakan mesin cuci saja, masih harus belajar. Dengan kompetensi yang sangat terbatas mereka berani melangkah menantang modernisasi kehidupan yang sangat kompetitif.
Jika Anda pernah jalan-jalan ke daerah Malang Selatan, Blitar, Tulungagung dan Trenggalek, masyarakat sana rata-rata memiliki bangunan rumah permanen yang tidak kalah dengan rumah PNS di kota-kota. Dalam hati kita bertanya, dari mana modalnya? Tidak lain, karena mereka bekerja diluar negeri. Hanya dalam hitungan 4-5 tahun mereka mampu membayar kuliah anak-anaknya, membangun rumah, hingga membeli sepetak sawah.
Saya belajar dari apa yang dilakukan oleh Bu Karti, istri Pak Mingan yang sangat berani menantang sulitnya kehidupan. Beliau, wanita hebat, dengan hanya modal nekad, mampu mengubah kondisi ekonomi keluarga. Sementara kita-kita ini, yang berpendidikan tinggi, bahkan level Pasca Sarjana, jangankan ke luar negeri, untuk pindah provinsi aja mikir 3-4 kali.
Mental kami penyandang sarjana ada kalanya masih jauh lebih rendah dibanding motivasi kerja para domestic helper yang berani melangkah kakinya hingga ke Asia Pacific.
Bu Karti pernah menunaikan Ibadah Umrah dan Haji, hanya berbekal ijazah Sekolah Dasar. Meski tidak sepandai mereka yang lulusan Pondok pesantren atau yang kuliah jurusan bahasa, tapi Bu Karti bisa berbahasa Arab dan sedikit Inggris mengerti.
Ibrah yang ingin saya sampaikan adalah, ada kalanya kita perlu belajar hidup dari mereka, orang-orang yang kurang dalam hal pendidikan formal, tetapi memiliki mental baja dan motivasi tinggi agar bisa mengubah masa depan hidup mereka.
Benar bahwa uang dan materi bukan segalanya. Namun zaman sekarang ini, untu memenuhi segalanya, hidup kita butuh materi dan uang.
23 March 2021.
Ridha Afzal  Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI