Mohon tunggu...
Ridha Afzal
Ridha Afzal Mohon Tunggu... Perawat - Occupational Health Nurse

If I can't change the world, I'll change the way I see it

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Gamang Diundang Jadi Trainer Dadakan, Jangan Ditolak!

5 September 2020   07:24 Diperbarui: 5 September 2020   07:37 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Beberapa hari lalu, seorang rekan saya yang pernah kerja di luar negeri, diminta untuk memberikan materi pelatihan Online. Semula dia menolak, karena katanya dia tidak memiliki kapasitas. Padahal, setahu saya, dia menguasai bahannya.

Menjadi trainer dadakan (Surprise Trainer), sebenarnya sangat gampang. Apalagi jika sudah menguasai materi. Memang masih ada beberapa modal lagi yang perlu dipoles. Di antaranya untuk tahap awal adalah adanya minat (passion). Ini sangat penting. Tanpa passion, sangat berat memulainya.

Kita tidak mungkin sharing ilmu pengetahuan atau keterampilan atas dasar paksaan. Akibatnya tidak bagus. Materi yang disampaikan juga setengah-setengah.

Alhamdulillah saya menyukai dunia pelatihan ini. Sejak masih di kampus dulu sudah terbiasa berdiri di depan. Bukan untuk ngajar, tetapi ini menjadi modal awal agar tidak demam panggung (Stage Fever). Lantaran terbiasa, kita bisa jadi ahlinya.

Memiliki Passion

Menurut saya, inilah modal utama dan paling awal wajib dimiliki oleh mereka yang misalnya diundang untuk jadi pemater atau pelatih (trainer) dadakan. Kalau untuk penguasaan materi, masih bisa dipelajari. Tetapi passion, minat, tidak demikian.

Minat itu berasal dari dalam diri sendiri. Tidak ada ada paksaan dari luar. Minat juga datang dengan sendirinya. Umumnya, tanpa ada dorongan dari pihak lainpun, jika ada minat maka motivasi untuk melakukan sesuatu secara otomatis akan datang dengan sendirinya. Ibaratnya, bekerja tanpa dibayar pun jika minat, tidak sedikit orang yang bersedia melakukannya.

Sebaliknya, jika tidak memiliki minat, akan terasa sulit menjalaninya. Betapapun sepele atau sangat sederhana jenis pekerjaannya. Tidak terkecuali masalah pelatihan, pengajaran dan sejenisnya.

Keterampilan Fokus

Permintaan menjadi Trainer dadakan biasanya dilandasi karena kita punya keterampilan khusus yang tidak banyak dimiliki oleh orang lain. Bisa dikatakan semacam kepakaran. Keterampilan ini umumnya menjadi daya tarik tersendiri, yang membuat orang lain tertarik untuk meminta Anda sebagai Trainer nya. Misalnya, terkait entrepreneurship, UMKM, seni bela diri, senam, seni tataboga, kesehatan hingga seni menulis.

Di sinilah pentingnya memiliki sebuah jenis keterampilan tertentu yang membuat orang bisa tertarik untuk mengetahui lebih detail, karena dilihat dari nilai manfaatnya.

Keterampilan yang fokus bukan hanya memiliki nilai lebih dalam artian finansial, tetapi juga dari sisi bisnis serta akan mendongkrak popularitas mereka yang memilikinya.

Mereka yang menjadikan Trainer sebagai profesi keduanya umumnya dilatar-belakangi oleh pemilikan keterampilan khusus ini. Kemudian dipertajam dengan seni komunikasi dan presentasi yang pada dasarnya sangat mudah dipelajari.  

Kuasai Materi

Kiat ketiga adalah menguasai materi secara terstruktur atau tertata. Dalam bahasa kerennya, menguasai ilmu yang tertata itu sama dengan berurutan. Umumnya susunannya dimulai dari pengertian atau definisi. 

Definisi yang baik butuh referensi, walaupun tidak wajib karena ini bukan kuliah. Semuanya bisa didapat dari internet, ribuan disiplin ilmu tersedia di sana, gratis untuk mendapatkan informasinya.

Sesudah itu biasanya diikuti tujuan, fungsi, kiteria, hal-hal yang perlu diperhatikan, syarat, factor-faktor yang mempengaruhi, cara kerja atau urutan prosedur, alat yang digunakan, biaya hingga cara pemeliharaan semua materi yang akan kita berikan.

Semua landasan teori ini perlu dikuasai. Biasanya, mereka yang menguasai jenis keterampilan tertentu, otomatis menguasai teorinya, walaupun mungkin tidak secara sistematis. Oleh sebab itu, menuliskannya dalam bentuk presentasi, akan menjadi lebih tertata dan terkesan lebih professional.

Jika tidak mampu menyusunnya dalam bentuk presentasi Power Point, bisa ditulis di kertas Flip Chart dengan menggunakan spidol. Alat bantu seperti ini akan dibutuhkan guna menambah mempercepat pemahaman peserta terhadap meteri yang kita sajikan.

Sampaikan apa yang akan disampaikan

Jika sudah mengantongi bekal passion (minat dan rasa percaya diri), keterampilan fokus dan menguasai materinya, Anda sebenarnya sudah siap menjadi seorang Trainer, meskpun dadakan.

Langkah berikutnya jika sudah positif akan diminta memberikan materi, ada 3 rumusan yang sangat penting untuk diperhatikan. Tiga hal ini perlu dipegang erat sebagai kewajiban saat memberi pelatihan.

Rumus pertama adalah sampaikan apa yang akan disampaikan. Dengan kata lain, rencanakan apa yang menjadi tujuan Anda melatih. Tujuannya biasanya ada yang umum, yakni berupa pemahaman. Ada juga tujuan khusus, berupa detail setiap prosedur.

Penyampaian tujuan ini penting membuat peserta paham untuk apa mereka gabung. Tanpa tujuan yang jelas, presentasi bisa menjalar ke mana-mana. Dengan tujuan yang jelas, sangat membantu trainer untuk lebih fokus ke arah mana komunikasi selama presentasi menuju. Presentasi bisa lebih mudah dan lancar dengan adanya tujuan ini.  

Sampaikan apa yang harus disampaikan

Rumus kedua adalah sampaikan apa yang harus Anda sampaikan. Artinya, saat memberi materi ini, jangan cerita ke mana-mana. Boleh diselingi dengan cerita atau pengalaman pribadi. Bisa juga diputar video. Tetapi jangan lama-lama. Porsinya juga harus dibatasi waktu serta bobotnya, agar tidak melenceng dari pokok bahasan utama.

Menyampaikan apa yang harus disampaikan tidak lain bertujuan agar kita tetap berada pada jalur yang sama menuju satu tujuan. Namun demikian, tidak menutup kemungkinan membuka peluang adanya dinamika dalam penyampaian materinya.

Sebagai penyegar, bisa melibatkan peserta, baik untuk berdiskusi, sharing pengalaman hingga memutar video yang lucu sebagai penambah warna dan daya tarik belajar.
 
Sampaikan apa yang sudah disampaikan

Rumusan terakhir, yang ketiga adalah sampaikan apa yang harus disampaikan. Dengan kata lain, memberi kesimpulan. Sesudah menyampaikan bahan pelatihan dalam bentuk presentasi atau demo, jangan lupa selalu sampaikan kesimpulannya.

Beritahu peserta apa yang sudah kita diskusikan bersama, baik yang terkait dengan pemahaman ilmu, sikap maupun perubahan perilaku. Menyimpulkan kembali apa yang sudah kita sampaikan akan membantu peserta untuk mengingat apa yang sudah didiskusikan/pelajari bersama.

Ringkasan

Kalau diundang jadi Trainer Dadakan, jangan tolak. Ambil saja. Itu peluang emas. Saya pernah mengalaminya. Menjadi Trainer Dadakan itu ternyata sangat mudah, asalkan kita paham strateginya.

Pastikan kita punya minat untuk berbagi, menguasai materinya serta pegang rumusan cara bagaimana menyampaikan materi. Yakni berupa penyusunan tujuan mengikuti pelatihan, fokus kepada materi inti pelatihan, serta memberikan kesimpulan.

In short, dengan menguasai strategi ini Anda tidak perlu repot-repot keluar duit hanya karena mengikuti pelatihan bagaimana menjadi seorang trainer. Makin sering dilakukan, percayalah, anda akan bisa menjadi Trainer yang handal.

Enjoy Weekend!

Malang, 5 September 2020
Ridha Afzal

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun