Melihat kata 'rahasia' masyarakat bisa jadi 'takut, ngeri, segan' dan lain-lain istilah yang 'mengerikan' terkait Pemilu. Kalau perlu 'terbuka'. Enak, tidak ada yang disembunyikan. Lebih jelas.Â
Daripada bersembunyi akhirnya konflik, tengkar dan terjadi permusuhan yang berkepanjangan. Dari satu Pemilu ke Pemilu berikutnya masih juga belum akur.
Memang lebih elegan menggunakan kata 'terbuka' daripada 'rahasia'. Bukan berarti orang tidak boleh merahasiakan. 'Terbuka' artinya kebebasan dalam menyampaikan. Mau diutarakan boleh, tidak pun, tetap dilindungi oleh undang-undang.
Untuk apa rakyat kecil disuruh 'merahasiakan', jika para pejabat dan tokoh-tokoh politik yang di atas sana 'mengumbar' aspirasi politiknya? Ada kesan, politik seperti ini mempermainkan rakyat, dan hanya melindungi penguasa. Oleh sebab itu, konsep pendidikan politik masyarakat harus ada dan mulai diadakan. Â
Di era modern ini sudah bukan zamanya lagi bersembunyi di balik isu politik, yang membuat orang lain curiga. Juga memicu potensi konflik di tengah keberagaman yang membuat negeri ini susah maju.
Tidak adanya keterbukaan dan pendidikan politik dalam masyarakat kita juga mengakibatkan lambatnya laju pembangunan manusia dan berbagai bidang.
Sebaliknya, keterbukaan berpolitik yang akan menghapus rasa curiga dan aneka kebencian yang tidak berdasar.
Malang, 27 August 2020
Ridha Afzal
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI