Jadi Public Figure itu sangat gampang. Yang penting ada duit, tidak perlu ikut kerja bhakti. Sesekali ikut nimbrung di pengajian, belajar sedikit ilmu agama, terlihat seperti orang kaya, otomatis rakyat akan milih.Â
Apalagi jika sering bantu beli sajadah, bangun jalan di gang masuk kompleks perumahan atau besarnya iuran RT RW sedikit ditambah. Itu yang namanya Kepala Desa atau Lurah, akan segan sama kita tanpa diminta.
Jadi pubic figure juga tidak perlu pintar. Kalau hanya punya ijazah SMA tidak perlu kuatir. Saat ini banyak di jalanan depan rumah berjajar iklan kampus supaya bisa kuliah akhir pekan. Dua tahun sudah bisa gondol ijazah S1. Ijazah S2 juga selesai dalam satu setengah tahun tanpa pernah tatap muka.
Apalagi di era Corona ini. Yang penting ada duit Rp 500 juta, gelar doctor S3, sangat mudah. Mulai dari proposal disertasi hingga soal-soal yang akan ditanyakan saat Sidang nanti, bisa dipesan. Tinggal berani bayar berapa.
Saudara.....
Saya tidak membanyol. Humor di atas bukan khayalan atau cerita fiksi semata. Inilah kenyataan hidup di Indonesia. Berbahagialah anda yang tidak pernah mengetahui dunia yang pernah saya temui, saya lihat serta saya dengar hingga saat ini. Tidak ada maksud sama sekali untuk meninyinggung anda yang jujur dalam meraih karir sebagai politisi.
Yang pasti, untuk jadi politisi zaman sekarang ini sejauh pengetahuan saya memandang, tidak harus pintar dan atau banyak omong kayak zaman Bung Karno dulu. Boleh jadi saya salah.
Atau, saya kurang jauh rekreasinya?
Malang, 26 August 2020
Ridha Afzal
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H