Mohon tunggu...
Ridha Afzal
Ridha Afzal Mohon Tunggu... Perawat - Occupational Health Nurse

If I can't change the world, I'll change the way I see it

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Aktor di Balik Ketakutan Jokowi Pulangkan Habib Rizieq

26 Agustus 2020   07:02 Diperbarui: 26 Agustus 2020   06:50 40057
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jokowi pada dasarnya baik. Tetapi sebagai Presiden dan orang partai, dia tidak bisa mengambil keputusan sendiri. Di sinilah tantangannya. Kalau hanya mengedepankan 'kebencian' pada HRS, harus disiapkan pertanyaannya. Apakah ini pendapat sebagai pribadi, sebagai anggota partai atau sebagai Presiden? Sampai kapan bertahan? Sampai kapan harus mengasingkan HRS yang notabene adalah orang besar di mata umat Islam di Indonesia?

Buya Hamka di Masa Orla

Saya tidak menyamakan kasus HRS ini dengan Buya Hamka. Namun ada sedikit kemiripan. Bedanya, HRS tidak kita tahan dalam penjara. Buya Hamka, sosok besar yang harum namanya pada zaman Orde Lama, sempat dituduh sebagai orang yang sangat membahayakan negara.

Buya Hamka dipenjarakan oleh Soekarno. Dengan berbagai tuduhan bersekongkol membunuh Presiden Soekarno waktu itu. Tuduhannya tidak terbukti. Hamka dibebaskan.

Pada akhirnya, menjelang detik-detik akhir wafatnya Soekarno, ternyata nama Buya Hamka yang dipanggil oleh Soekarno. Bukan sahabat-sahabat politiknya. Tentu Jokowi tidak ingin bernasib seperti Soekarno.

Tantangan Keberanian Jokowi

Di sinilah pentingnya mendudukkan perkara HRS, baik di mata rakyat, umat Islam, partai serta bangsa Indonesia secara proporsional. Mumpung Jokowi masih berkuasa dan butuh tetap menjaga nama baiknya. 

Kita mungkin masih ingat sejarah tahanan Xanana Gusmao, di masa Presiden Habibie dulu. Gembong Fretilin Timor Timur yang dituduh sebagai pemberontak oleh Pemerintah Indonesia.

Habibie dikenal sebagai presiden yang menjunjung tinggi demokrasi di negeri ini. Dengan dibebaskannya Gusmao, Habibie mendapatkan berbagai tekanan, pendapat pro dan kontra. Namun tidak goyah. Gusmao dibebaskan. Bahkan Timor Timur pun bebas, kemudian menjadi Timor Leste.  

Keberanian Jokowi memanggil pulang HRS menjadi tantangan tersendiri. Dengan catatan harus dijamin keamanan HRS. Ini barangkali tugas berat baginya. Di balik rencana memulangkan HRS, pasti ada orang-orang yang tidak suka, sebagaimana Habibie membesakan Gusmao, atau Soekarno membebaskan Buya Hamka.

Bagaimanapun, andai terwujud merealisasikan rencana memanggil pulang HRS dengan jaminan keamanan, nama Jokowi akan dikenang lantaran keberanian mengambil keputusan ini. Bukan tekad nya memutuskan HRS untuk membiarkannya di pengasingan dalam waktu lama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun