Jokowi bisa memanggil HRS dan berdialog. Biasa saja, tidak perlu merasa diri terlalu tinggi sekalipun sebagai presiden kepada rakyatnya. Toh, nanti tahun 2024 Presiden Jokowi juga akan kembali sebagai rakyat biasa, seperti sedia kala.
Memanfaatkan event yang sangat berharga ini, sebenarnya bisa menguntungkan reputasi Jokowi. HRS tidak seperti yang disangka oleh banyak orang.Â
Kalaupun ada sementara pihak yang mengatakan bahwa HRS itu membahayakan, dari dulu Pemerintah Saudi Arabia mungkin sudah menjebloskannya ke penjara atas dasar ancaman ini. Sebuah alasan yang sebenarnya mengada-ada.
Politik memang demikian. Selalu ada pihak yang berkepentingan dari semua skenario ini. Padahal HRS bukan milik partai politik tertentu.Â
Secara politis, hitam di atas putih, HRS tidak punya pengaruh yang membahayakan PDIP misalnya. Tetapi secara tidak langsung, sebagai seorang ulama besar di negeri ini, suara HRS tentu saja banyak yang mendengar. Inilah yang barangkali dikuatirkan oleh pihak-pihak tertentu. Â
Kepentingan Negara
Memanggil pulang HRS ke Indonesia merupakan bukti menunjukkan itikad baik, yang pada hakekatnya membuat nama harum Indonesia, sebagai salah satu negara demokrasi terbesar di dunia. HRS adalah WNI yang mempunyai hak untuk dilindungi oleh negeri ini, baik di dalam maupun di luar negeri.
Memanggil HRS juga akan menguntungkan nama baik Jokowi sebagai Presiden. Memulangkanya, tidak akan merugikan negara. Nama baik Indonesia justru mencuat karena Indonesia 'berani' mengambil langkah bijak terhadap orang yang selama ini dianggap sebagai pihak yang 'mengancam' keamanan dan ketertiban negara.
Sudah tiga tahun HRS di pengasingan. Di mata asing, ini bisa menjadi bahan gorengan menarik. Seolah Indonesia ini tidak aman bagi warga negaranya. Asing melihat ini sebagai gambaran sistem demokrasi di Indonesia yang tidak jalan.
Pemahaman bahwa HRS adalah musuh akan mencoreng nama baik Jokowi. Pemahaman ini yang tidak banyak disadari oleh orang-orang sekeliling Jokowi sendiri. Sebuah pemahaman yang hanya dimiliki oleh orang-orang yang tidak suka dengan HRS yang tanpa dasar.Â
Membenci orang mulia dalam pandangan Islam sebagai keturunan Nabi Muhammad SAW, adalah kesalahan besar. Harus diakui bahwa sebagai negara dengan mayoritas umat Islam, HRS sangat berpengaruh dari sisi religi.