Mohon tunggu...
Ridha Afzal
Ridha Afzal Mohon Tunggu... Perawat - Occupational Health Nurse

If I can't change the world, I'll change the way I see it

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Di Jepang Jaksa Mengundurkan Diri, Bukan Nobar Kebakaran

24 Agustus 2020   06:26 Diperbarui: 24 Agustus 2020   06:59 478
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mestinya aparat jangan hanya menonton. Kalau hal ini terjadi di Jepang atau Korea, pejabat atau Kepala Kejaksaan Agung akan diminta untuk mempertanggungjawabkannya. 

Di Jepang, seorang jaksa, Hiromu Kurokawa, mundur setelah adanya penyebaran virus Corona, hanya karena diketahui main Game Mahjong. Konon yang dilakukan bisa membuat malu Perdana Menteri Shinzo Abe. Ini bukan kantornya yang kebakaran lho! Di kita, boro-boro malu. Malah nonton bareng-bareng kebakarannya di depan gedung.

Jaksa Hiromu Kurokawa mundur. Source: Aljazeera.com
Jaksa Hiromu Kurokawa mundur. Source: Aljazeera.com

Kita Bisanya Hanya Menyalahkan

Kita hanya bisa menyalahkan. Ya...ini karena sistem tidak jalan. Kita rakyat kecil bisanya bayar pajak dan melihat apa yang para pejabat atau kepala kanor-kantor pemerintahan lakukan di lembaga tempat mereka bekerja.  

Tetapi kita bisa memberi masukan. Ke depan Quality Assurance harus diutamakan. Jika tidak paham, gunakan konsultan. Indonesia ini kaya orang pintar yang tidak digunakan. Sehingga kebakaran seperti ini sangat disesalkan.

Berapa kali kita alami jumlah kebakaran di pasar? Orang mungkin tidak peduli sekalipun menelan kerugian trilyunan Rupiah. Mengapa? Karena kerugian materi bisa dicari. Di pasar, hitungan kerugian  banyak yang milik individual.

Yang ini, kantor Kejaksaan Agung milik negara. Milik kita semua. Masak hanya menonton? Kejagung Terbakar di Ibukota Negara adalah aib di depan mata dunia yang terbuka bagi seluruh bangsa Indonesia.
 
Malang, 24 August 2020
Ridha Afzal
 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun