Mohon tunggu...
Ridha Afzal
Ridha Afzal Mohon Tunggu... Perawat - Occupational Health Nurse

If I can't change the world, I'll change the way I see it

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

The Secret of 62.524 Clicks on My Article, in Just Two Days

20 Agustus 2020   20:21 Diperbarui: 20 Agustus 2020   21:15 195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Newbie di Kompasiana

Pada tanggal 16 Februari 2020 saya gabung Kompasiana. Sebagai newbie, belum tahu banyak tentang sepak terjang Kompasianers. Saya lebih banyak menyimak dari pada berpartisipasi aktif. Belum ada niatan serius untuk menulis rutin.

Mulai tergerak untuk aktif menulis pada awal bulan suci Ramadan. Salah satu yang menyemangati adalah adanya lomba. Meski tidak mimpi untuk menjadi pemenang, tetapi saya ingin konsisten. 

Pada event tersebut, ada rasa 'bersalah' jika tidak membuat satu artikel sehari, sebagaimana persyaratan yang ditentukan oleh pihak penyelenggara lomba.

Dalam hati saya merasa 'bisa'. Maka mulailah.

Setiap hari saya nulis selama sebulan penuh. Nonstop. Ada perubahan mental tersendiri. Saya merasa diri ini mulai 'berubah'. Saya mulai merasa bahwa kedisiplinnan itu harus dimulai dari diri sendiri. Tidak perlu dipecut atau dibentak. Dan itu, lewat tulisan.

Bulan Mei, 2020, saya mulai menggenjot untuk melatih disiplin menulis. Meski saya melihat ratusan Kompasianer yang jauh di atas saya, mungkin ribuan artikel yang telah mereka buat, ratusan ribu poin yang diraih, status Biru melekat, puluhan Headline diperolehnya, saya tidak minder.

Yang penting saya harus jalan. Saya pikir mereka yang menggondol berbagai prestasi di Kompansiana ini, dulu pasti juga mulai dari Nol Besar. Dan itu, sudah bertahun lalu.  

Bagaimana Bisa Produktif

Kalau saya tidak berjalan saat ini, tidak bakal ada perubahan. Biarlah orang lain maju melebihi saya, asal saya hari ini tidak sepert kemarin. Besok pun saya harus lebih baik dari hari ini. Prinsip ini saya pegang.  

Komitmen menulis setiap hari harus jadi rumus. One Day One Article (ODOA). Itu komitmen saya. Dan itu saya lampaui. Sesudah sebulan berlalu, target saya terlampui. Saya menulis lebih dari 150% dalam satu bulan, saya menulis rata-rata 2 article sehari.

Jika dihitung, sejak tanggal 2 Mei lalu hingga hari saya tulis artikel ini berjumlah 210 artikel. Saya sudah menulis sebanyak 210 artikel. Tepatnya 208 artikel dan 2 puisi. Bagi saya itu prestasi. Jauh melebihi target ODOA. Saya mendapatkan nilai peningkata 190%. 

Saya positif menyebut diri sendiri produktif.  Saya tidak membandingkan apakah orang lain lebih produktif dari saya. Saya hanya membandingkan dengan diri sendiri tiga bulan lalu.

Oleh sebab itu tidak heran jika selama dua bulan berturut-turut, Juni dan Juli, saya mendapatkan  K-Reward Juni dan Juli. Juni saya mendapat K-Reward di urutan ke-9 dan bulan Juli di urutan ke-22. Menurun. Tidak masalah. Tetapi setiap bulan saya hasilkan 7-8 artikel Headline. Ini tidak gampang. 

Bulan Agustus ini saya sangat optimis bisa maju pesat. Targetnya harus masuk 5 Besar K-Reward Kompasianer.

Rekomendasi Jadi Biru

Atas dasar prestasi tersebut, saya mengajukan rekomendasi ke Kompasiana, untuk mendapatkan Status Blue (Biru). Saya sampaikan data-data sebagaimana yang mereka minta. Tepatnya pada awal Agustus, tanggal berapa persisnya saya lupa. Pekan pertama jika tidak salah. Permohonan untuk mengubah status dari Hijau ke Biru saya layangkan.

Kompasiana meminta syaratnya yang cukup berat: 40% artikel Pilihan, 20% artikel Headline. Kayaknya saya capai. Waktu itu untuk memenuhi syarat 20% Headline dari artikel Pilihan, kurang sedikit lagi, kayaknya kurang 1 atau 2 artikel saja.

Thanks God, Kompasiana ternyata menyetujui. Jujur saja, saya sebenarnya optimis akan disetujui permohonan ini, karena data-data objektif yang saya sertakan. Antara harapan dan kenyataan selaras. Alhamdulillah.

Ternyata benar. Pada tanggal 11 Agustus 2020, saya mendapatkan email dari Kompasiana. Isinya tertera dalam foto di bawah ini:

Source: Kompasiana 
Source: Kompasiana 

Sementara ratusan orang nunggu tahunan, saya hanya menunggu 3 bulan dari status Hijau ke Biru. Ratusan orang, mungkin ribuan, yang harus sabar ngumpulkan ribuan poin, ratusan artikel pilihan dan puluhan Headline. Alhamdulillah, jalan yang saya tempuh mulus. Padahal status saya dua pekan lalu masih Junior, dengan hanya 1300 poin. Menurut saya, saya 'lari kencang'.  

Mengintip Selera Pembaca

Selera pembaca Kompasiana sulit ditebak. Selama 3 bulan terakhir, saya hanya fokus ke Humaniora dan Gaya Hidup. 

Sesekali saya melongok model mereka yang nulis tentang Humor, Politik, Pemerintahan, Teknologi dan Fiksiana.

"Mengapa tidak saya coba? Kayaknya menantang." Demikian suara hati ini.

Tanpa menunggu berhari-hari, saya melihat sana-sini di medsos, ngintip topic apa yang lagi trendi, saya mulai mencoba. 

Alhamdulillah ketemu. Beberapa nama nyangkut dalam otak saya. Prabowo, Puan, Luhut, Amien Rais, Habib Rizieq, Anies Baswedan, Sandiaga Uno, Gatot Nurmantyo, Din Syamsudin, serta Megawati. Nama-nama tersebut saya otak-atik, mana yang paling pas untuk 'dikupas'.

Terus terang saya tidak banyak tahu tentang dunia politik. Jadi, sebelum nulis, saya coba lihat beberapa referensi, serta wawasan saya yang minim terhadap tokoh utama yang akan saya tuangkan dalam artikel.

Artikel bernuansa politik pertama saya angkat: Prabowo-Puan yang lumayan laris di Kompasiana. Diklik oleh 7603 dalam tiga hari tayang. Bertajuk: Prabowo-Puan 2024, Ambisi Mengulang Sejarah Gus Dur-Megawati.

Artikel tersebut menjadi penyemangat saya untuk menulis kembali tentang Politik. Pada artikel kedua saya kupas Prabowo dan Habib Rizieq, yang saya beri judul: Prabowo Bawa Pulang Habib Rizieq, Ibarat Gajah di Tengah Jembatan.

Tidak pernah saya sangka. Dalam sehari meledak. Bisa menarik minat pembaca sekitar 22.000 klik. Hari kedua mencapai 40.000 lebih. Hari ini, hari ketiga, angkanya berada pada 61.761 klik.

Kontan, status saya dalam dua hari langsung berubah total. Dari Junior ke Taruna. Dalam sehari, ada sulapan poin. Dari 1300-an poin, melompat jadi 1.868 hanya dalam tiga hari meningkat 500 lebih. Jumlah Viewers semula hanya 42.000 sekian dua minggu lalu, saat ini sudah mencapai 123.926 viewers. Ada peningkatan sebanyak 81.926 view (naik 195%).

Kesimpulan

Menulis itu ternyata butuh strategi. Saya ingin jadi penulis yang tidak hanya nulis. Tetapi penulis yang juga mikir serta memiliki target dan rencana. Dari sinilah kita mendapatkan kepuasan.

Bagaimanapun, selera pembaca kadang sulit ditebak. Menurut saya, rumusnya adalah kombinasi antara konsistensi, tren, judul, foto, olah kata serta jumlah kata-kata. Enam hal inilah yang perlu diperhatikan jika ingin sukses nulis, minimal di Kompasiana.

Malang, 20 August 2020
Ridha Afzal

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun