Profesi lain yang mampu meraup gaji gede adalah Programmer (US$ 90.643 atau Rp 1,22 miliar per tahun), System Analyst (US$ 85,234 atau Rp 1,15 miliar per tahun) dan Web Developer (US$ 81.405 atau Rp 1,1 miliar per tahun)
Siapa itu Hacker
Dari beberapa sumber yang saya baca menyebut, peretas (hacker) tidak semuanya jahat. Hacker jahat disebut cracker. Sayangnya, sebutan hacker sudah melekat, merujuk pada pelaku jahat.
Pakar teknologi informasi Onno W Purbo mengatakan, di dunia elektronik bawah tanah (underground)Â jarang menggunaksn nama. Orang biasanya menggunakan nama alias, call sign (nama samara). Demikian pula dengan hacker.
Beberapa nama populer hacker di Indonesia antara lain: hC, cbug, litherr, fwerd, d_ajax, r3dshadow, cwarrior, ladybug, chiko, gelo, BigDaddy, the_rumput_kering dan lain-lain.
Onno mengatakan, hacker pada dasarnya adalah orang yang pandai programming. Ada lima karakteristik yang menandakan seseorang adalah hacker, antara lain: suka belajar detail dari bahasa pemrograman atau system, melakukan pemrograman tidak cuma berteori saja, bisa menghargai, menikmati hasil hacking orang lain, dapat secara cepat belajar pemrogramman serta ahli dalam bahasa pemrograman tertentu atau sistem tertentu, seperti "UNIX hacker".(Filosofy: Hirarki Hacker yang diunggah di Onnocenter.or.id, yang diakses Rabu, 7 Agustus 2019).
Don't try this at home
Mereka yang meretas akun-akun orang terkenal seperti Din Syamsudin, pasti dibayar mahal. Meskipun ada juga di Indonesia yang bersedia dibayar murah. Maklumlah politisi, orang terkemuka kayak Din Syamsudin yang punya pengaruh bisa jadi sorotan mereka yang tidak suka dengan jaan fikirannnya.
Dengan meretas akunnya, diharapkan bisa membatasi gerak, atau mengganggu aktivitas politiknya. Terlebih, akhir-akhir ini muncul KAMI yang dipelopori pendiriannya oleh Din Syamsudin. Makanya, banyak orang paham mengapa jadi incaran Hacker Bayaran. Â
Hacker terkenal, seperti Mark Abene (Phiber Optik), Ryan Ackroyd (Kayla), Mustafa Al-Bassam (Tflow), Mitch Altman, Jacob Appelbaum (ioerror), Julian Assange (Mendax), Trishneet Arora dan Andrew Auernheimer (weev), tidak diragukan lagi, baik profesionalitas maupun penghasilannya.
Jangan tiru kiprah mereka. Kecuali anda ingin berurusan dengan Badan Reserse Kriminal (Bareskrim POLRI).
Malang, 20 August 2020
Ridha Afzal