Mohon tunggu...
Ridha Afzal
Ridha Afzal Mohon Tunggu... Perawat - Occupational Health Nurse

If I can't change the world, I'll change the way I see it

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Membajak Potensi Negeri

16 Agustus 2020   06:20 Diperbarui: 16 Agustus 2020   06:54 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Begitu pula jika mau bandingkan Indonesia dengan Korea Selatan misalnya. Meski usianya nyaris sama. Secara sosio-kultural, Indonesia dan Korea beda jauh. Pembinaan masyarakat Korea, jauh lebih 'mudah' daripada kita. Demikian pula masalah pengolahan sumber daya alamnya. Korea yang 'tidak punya' pulau, sangat diutungkan dalam banyak hal.

Apalagi jika dibandingkan dengan Qatar. Meski Qatar adalah negara 'kemarin sore', posisi Qatar sangat jauh beda. Negara petro dollar sebesar Pulau Madura yang kaya minyak tersebut sangat fokus pengelolaan sumber daya alamnya. Negeri kecil, penduduk sedikit, bahasa sama, regulasi jelas, diuntungkan dengan dukungan Inggris pula. Fokus Indonesia berjibun.

Indonesia di bawah Belanda, sangat beda dengan keberuntungan negara-negara di bawah Persekemakmuran Inggris. 

Di bawah Belanda, jangankan kurikulum pendidikan, bahasanya saja orang kita nyaris tidak ada yang mengenal Bahasa Belanda. Terlebih, Bahasa Belanda kalaupun kita kuasai, untuk apa? Karena bukan bahasa internasional yang tidak menguntngkan posisi kita dalam banyak bidang.

Sumber Daya Manusia Indonesia

Keterpurukan kondisi ekonomi bangsa kita di usia ke-75 ini cukup memprihatinkan, karena Covid-19. Ada semacam ketidak-siapan secara psikologis dalam 'menyambut' wabah ini. Terkesan kita belum 'dewasa' menghadapi tantangan besar. Buktinya adalah, ekonomi kita bisa anjlok hingga minus 5% lebih.  

Sumber: thecrazytourist.com
Sumber: thecrazytourist.com

Sebagai individu, anggota keluarga, masyarakat, profesi, bangsa dan negara, tentu saja saya tidak ingin menambah beban. Hemat saya, akar dari persoalan bangsa ini adalah pendidikan. Pendidikanlah yang mestinya dijadikan prioritas dalam pembangunan SDM negeri ini.

Melalui pendidikan, bukan hanya ilmu pengetahuan dan keterampilan masyarakat yang meningkat. Akan tetapi juga cara pandang, motivasi, semangat juang, hingga bagaimana bisa terpupuk rasa persatuan. Pendidikan SDM inilah yang mestinya menjadi prioritas dalam pembangunan bangsa. Selain tentu saja, masalah keamanan, politik, social ekonomi dan budaya.

Hanya saja, keterbatasan kemampuan Pemerintah dalam menyediakan fasilitas pendidikan yang terbatas membuat tidak meratanya tingkat pendidikan masyarakat. Akibatnya, terjadi ketimpangan di sana-sini antara masyarakat yang satu dan lainnya.

Guna mengatasinya, dibutuhkan kesadaran individu dan masyarakat dalam melibatkan diri guna pembangunan demi negeri ini. Negeri ini masih berat secara ekonomi jika harus membebaskan rakyatnya yang minat bacanya saja masih rendah, untuk bisa kuiah gratis hingga S2. Itulah salah satu faktor mendasar, mengapa SDM kita tertinggal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun