Mohon tunggu...
Ridha Afzal
Ridha Afzal Mohon Tunggu... Perawat - Occupational Health Nurse

If I can't change the world, I'll change the way I see it

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pulsa Disubsidi, Kecolongan Materi Pornografi

15 Agustus 2020   18:36 Diperbarui: 15 Agustus 2020   18:32 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tugas Kemendikbud itu berat, karena menyangkut kualitas anak bangsa yang harus dipersiapkan demi menyongsong nasib dan hari depan bangsa. Akan tetapi tugas guru di lapangan jauh lebih berat.

Beratnya tugas guru ini kalau saya boleh ibaratkan melebihi seorang tentara yang hanya latian secara fisik menjaga keamanan negara. Tentara tidak setiap saat ikut perang. Apalagi jika masa damai. Kadang-kadang saja mungkin dikirim ke daerah yang terkena konflik atau saat ada demo.

Tetapi guru, setiap hari harus 'berperang' melawan berbagai 'musuh' yang mengancam masa depan anak-anak didik mereka. 

Bukan dari luar saja, tetapi juga dari dalam negeri sendiri. Mulai dari keterbelakangan, moral, kemiskinan, pengetahuan, keterampilan, sikap, dan lain-lain, yang semuanya butuh perbaikan.

Desain Pengajaran

Guna memperbaikinya, seorang guru dituntut untuk menyiapkan materi pembelajarannya dalam bentuk Desain Pengajaran. Saya mengetahui ini karena kedua orangtua kami adalah guru. Terkadang saya diminta membantu Ibu saya menyiapkan banyak hal. Mulai dari persiapan bahan ajar, mencari buku, hingga membuat laporan.

Dalam penyusunan Desain Pengajaran, seorang guru dituntut untuk memberikan materi sebagaimana yang ada dalam panduan yang tertuang dalam kurukulum. Menyusun materi, tujuan pemberian materi, aspek-aspek yang diberikan, metode pegajarannya, kapan dan berapa lama pemberian materi, referensinya, serta bagaimana cara evaluasinya.

Dengan adanya Desain Pengajaran tersebut akan membantu guru secara terstruktur dalam mengajar. Bagusnya lagi adalah, alat ini dapat digunakan sebagai sarana komunikasi sandainya suatu saat guru yang bersangkutan berhalangan atau berhenti mengajar.

Oleh karena itu, ditemukannya Situs Porno dalam materi pembejalaran anak SD yang kemarin diberitakan, merupakan suatu yang sulit diterima oleh akal sehat seorang guru. 

Terlihat jelas, ini bukan karena ada kesengajaan guru yang menyusun materi pembelajaran. Tetapi oleh sistem online, pihak administrasi atau sistem check and recheck nya yang lemah atau tidak berjalan dengan baik.      

Quality Assurance

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun