Peranan Pers dalam mengangkat isu Covid-19 ini sangat penting. Kekuatan Pers sedemikian besar sehingga takut tidaknya, kacau-tidaknya serta aman tidaknya kehidupan di masyarakat seolah-olah 'bergantung' pada berita di Koran, TV, medsos dan sejenisnya yang ada di berbagai media massa termasuk medsos.
Pers lah yang menciptakan 'stigma' di tengah masyarakat. Isu menyebar cepat karena peran Pers. Belum lagi, masyarakat kita kecenderugannya menambah hal-hal yang negatif dan mengurangi yang positif. Jika ini berlangsung dalam waktu lama, sulit mengubahnya. Karena penilaian terhadap kasus ini selalu dari dilihat dari sisi negatif.
Di tangan Pers grafik jumlah kasusnya. Selain metode pengobatan, alat-alat yang banyak digunakan guna mencegahnya, orang-orang yang terlibat, perubahan regulasi, wilayah dan statusnya, serta dampak terhadap berbagai sektor kehidupan, dari kesehatan hingga sosial ekonomi, semua datanya dimiliki Pers.
Pers lah mestinya sebagai pihak yang 'paling' bertanggungjawab saat masyarakat mendapatkan berita yang simpang siur tentang kasus ini. Pers juga yang membuat persaingan bisnis terkait Covid-19 tidak sehat. Harus diakui, Pers punya peran krusial terkait surut tidaknya kasus ini ke depan. Â
Bisnis dan Perang Harga Pasar
Beberapa bisnis yang sangat diuntungkan di masa Covid-19 ini adalah: RS, klinik, balai kesehatan, yang menyediakan layanan Rapid Test, Swab Test dan perusahaan Alat Pelindung Diri (APD). Tetapi bukan perusahaan farmasi obat-obatan, karena kita belum menemukan choice of drugs (obat yang cocok) untuk kasus ini.
Penjualan layanan test dan APD ini begitu gencar di masyarakat, sehingga terkesan ada 'Perang Harga' di pasar. Sebuah perang yang tidak pernah terjadi sebelumnya.Â
Bayangkan, permintaan layanan ini bisa bersifat masif dan besar-besaran. Perusahaan, lembaga, hingga yayasan kecil, semuanya karena harus 'patuh' terhadap regulasi Pemerintah, mereka mengirimkan karyawannya puluhan hingga ribuan, hanya untuk ditest.
Business is business. Begitulah prinsipnya. Atas nama apapun, tidak bisa ditolak kenyataan bahwa yang dikejar oleh perusahaan yang bergerak di bidang jasa Test Corona ini adalah memproduksi sebanyak-banyaknya dengan keuntungan yang sebenar-sebesarnya.
Masyarakat dan pengusaha serta karyawan tidak bisa berbuat apa-apa karena aturan yang sudah ditetapkan oleh Pemerintah. Siapa yang bermain di balik semua bisnis ini? God knows!