Ketika Ibu Mega misalnya suatau saat nanti memutuskan berjilbab (saya berdo'a semoga, karena itu untuk kebaikan beliau sendiri), akan ada konsekuensinya. Bisa positif, bisa negative.Â
Positifnya, orang akan menganggap belau konsisten sebagi muslimah. Sebagai seorang politisi besar, yang berpegang teguh pada agamanya namun tetap konsisten pula di politik. Nama Megawati tetap besar, bahkan bisa saja tambah besar karena banyak orang semakin respect.
Negatifnya, pada kader yang fanatik, yang menganggap jilbab identik dengan radikalisme agama. Ini yang tidak benar. Hanya penggede-penggede PDIP yag bisa meluruskan cara pandang ini kapada kader serta simpatisannya.
Jika Ibu Megawati berani memutuskan mengenakan jilbab, dipastkan akan ada perubahan besar dalam perolehan suara PDIP di Pemilu 2024 mendatang. Bukan tidak mungkin, hijrah mengenakan jilbab untuk selamanya bagi beliau, ternyata jauh lebih sulit, dari pada memenangkan Pemilu mendatang.
Malang, 14 August 2020
Ridha Afzal
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H