Mohon tunggu...
Ridha Afzal
Ridha Afzal Mohon Tunggu... Perawat - Occupational Health Nurse

If I can't change the world, I'll change the way I see it

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ulang Tahun Dr Terawan dan Sisa-sisa Praktik Feodal di Sektor Kesehatan

6 Agustus 2020   21:17 Diperbarui: 6 Agustus 2020   21:17 1800
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: klikdokter.com

Kini bukan zaman kolonial. Kalau mau kaya, kata teman-teman, jangan ambil profesi kesehatan. Jadi pengusaha saja. Kalau mau kaya, jangan jadi dokter. Bukan zamannya lagi.

Bayar Ini Itu Padahal Fasilitas Lengkap

Di kampus keperawatan, mungkin pula di jurusan kesehatan lain, meskipun korupsi tidak seperti dulu, namun praktiknya masih jalan hingga kini. Misalnya, dalam bentuk bayar. Bayar gedung, padahal gedung sudah berdiri megah. Alasannya ada saja, untuk pemeliharaan, beli alat-alat, beli tanah baru, meningkatkan gedung yang ada dan lain sebagainya. Ini gaya colonial, mirip pajak zaman dulu.

Belum lagi bayar ujian semester, bayar uang daftar ulang, bayar wisuda, bayar saat ambil ijazah, bayar fotocopy ijazah dan legalisir. Pokoknya mahasiswa harus bayar sampai capek merinci. Kenapa tidak disederhanakan?

Di era digital, sebenarnya semua bisa disederhanakan termasuk kuliah tidak gunakan gedung, tidak tatap muka. Mestiya lebih murah. Lha ini tidak. Malah mahal. Kembali lagi, alasan yayasan umumnya ada saja. Ibaratnya, kalau tidak narik duit, tidak lengkap kuliahnya. Bukankah ini colonial pak Menteri?

Upeti

Masih ada lagi yang lebih parah dari itu semua.  Dosen minta hadiah sesudah skripsi. Hadiahnya milih. Lucu kan? Bukankah ini colonial di era modern? Dulu zaman Pangeran Diponegoro disebut Upeti, sekarang bernama 'Ucapan Terima kasih'.

Kita tahu, tidak semua mahasiswa dari kalangan mampu. Teman saya ada yang drop out semester tiga, karena tidak sanggup bayar. Ibunya single parent, jualan Nasi Pecel. Siapa peduli saat dia tidak mampu kuliah lagi? Tidak ada.

Ada yang kuliah sambil jualan pulsa. Ngenes. Dosen tidak mau tahu meskipun banyak dosen yang baik. Dosen seperti ini mestinya tidak jadi dosen. Jadi pengusaha saja. Tradisi minta hadiah saat skripsi ini sudah membudaya di banyak kampus, hingga kini.
Apa Pak Menteri tahu?  

Inilah kondisi yang ada di lingkungan kesehatan. Feodalisme masih ada. Dari tempat kuliah hingga di pelayanan. Mungkin pula di tingkat atas, lebih tinggi, lebih canggih. Sampai menjelang pensiun. Jika tanpa pelumasnya, jangan harap turun tuh yang namanya Uang Pensiun atau Taspen nya.

Anyway, Selamat Uang Tahun Pak Menteri. Semoga sehat, panjang umur, banyak rejeki dan tetap bisa menjaga amanah, di negeri ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun