Mohon tunggu...
Ridha Afzal
Ridha Afzal Mohon Tunggu... Perawat - Occupational Health Nurse

If I can't change the world, I'll change the way I see it

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Dua "Tempat Rekreasi" Tidak Populer yang Bikin Anda Lebih Baik

23 Juli 2020   20:12 Diperbarui: 23 Juli 2020   20:09 264
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saya orang yang suka rekreasi. Tidak harus bayar atau mengeluarkan duit. Misalnya ke Pemandian Kalireco di Lawang. Gratis tis....

Bagi saya, rekreasi itu sangat menyehatkan, jiwa dan raga. Jiwa, karena dengan rekreasi kita bisa merefresh kondisi mental psikologis. Orang yang stress, bisa segar kembali, melupakan segala persoalan psikologis yang dihadapi. Ini bagus sekali sebagai sebuah solusi praktis. Sedangkan secara fisik, orang yang melakukan rekreasi, level kebahagiaanya meningkat.

Orang yang bahagia pembuuh darahnya lancar. Lancarnya pembuluh darah ini menandakan bahwa jantung kita bekerja dengan baik. Mereka yang jantungnya baik, otomatis fisiknya baik. Karena jantung merupakan pusat kendali semua organ tubuh.

Sebaliknya, mereka yang tidak pernah rekreasi, akan stress hidupnya. Pasti mengalami tekanan, baik secara fisik maupun psikologis. Akibatnya bisa sakit-sakitan, kepala pusing, mual, muntah, susah buang air, keringat tidak keluar, terjadi penuaan dini  karea kulit mengekerut, dan...bisa mati muda.

Makna Rekreasi

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata "rekreasi" berasal dari Bahasa Inggris "recreation" yang berarti: "penyegaran kembali badan dan pikiran; sesuatu yang menggembirakan hati dan menyegarkan seperti hiburan dan piknik."

Yang perlu saya garis-bawahi adalah kata-kata kunci dari definisi menurut KBBI tersebut, yakni pada kalimat 'penyegaran kembali badan dan pikiran" serta "menggembirakan hati dan menyegarkan". Dua kalimat tersebut kalau boleh saya artikan memiliki konotasi subyektif. 

Artinya setiap orang pada dasarnya memiliki cara yang berbeda dalam memaknainya. Sepanjang bersifat "menyegarkan kembali badan dan pikiran" serta "menggembirakan hati" berarti bisa disebut 'rekreasi'.

Dua contoh rekreasi yang disebut oleh KBBI hanya berupa 'hiburan' atau 'piknik' itu belum cukup. Walaupun, rata-rata orang setuju bahwa dua hal itulah yang pantas disebut sebagai tempat rekreasi.

Di Malang Raya misalnya, merupakan salah satu destinasi wisata terkenal di Indonesia. Malang Raya menempati urutan pertama dengan jumlah wisatawan terbanyak sepanjang 2017 lalu Malang Times.com). Sebanyak 15,2 juta wisatawan mengunjungi Malang Raya tahun 2017. Rinciannya, berdasarkan data dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Malang kunjungan wisatawan ke Kota Malang tahun lalu tembus 4 juta wisatawan.

Sedangkan di Kabupaten Malang, masih berdasarkan data Dinas pariwisata Kabupaten Malang jumlah wisatawan mencapai 7 juta pada 2017 lalu dan 4,2 juta wisatawan berkunjung ke Kota Batu 2017 lalu. Sehingga jika ditotal, kunjungan wisata di Malang Raya Mencapai 15,2 wisatawan tahun lalu (Malang Times).

Saya berikan contoh di Malang, karea saya sedang tinggal di sana. Ini menunjukkan bahwa tempat rekreasi seperti yang ada dan dimiliki Malang Raya ini sangat dimiati sebagaimana definisi KBBI, yang berisi piknik da hiburan.

Mau tahu dua tempat rekreasi yang membuat anda akan jauh lebih baik, tapi tempat tersebut tidak populer?

Rumah Sakit (RS)

Cobalah anda ingat, kapan terakhir mengunjungi orang sakit di RS. Terakhir saya mengunjungi orang sakit sebulan lalu. Saat ada kerabat dari tempat di mana kami tinggal. Tidak jauh, hanya 5 menit jalan kaki dari rumah di Singosari, Malang. Kondisinya sedang ramai-ramainya Covid-19, jadi tidak kondusif.

Suasanya RS tidak seperti biasanya. Lahan parkir yang biasanya ramai, kini sepi. Tempat parkir motor yang biasanya padat, barangkali hanya seper-sepuluh yang kini ditempati. Mobil pun hanya satu dua. Kecuali ada beberapa mungkin milik staff RS.

Meski saya sebagai petugas kesehatan, perawat tepatnya, memasuki RS selalu ada rasa tidak nyaman. Apalagi di era Corona. Orang pada takut. Kayak Scary Movie aja. Saat ini, masuk RS ekstra ketat. Kata teman saya yang kerja di bagian Instalasi Gawa Darurat, untuk Masuk Rumah Sakit (MRS), bahasa awamnya 'Rawat Inap', saat ini ekstra ketat. Hanya mereka yang benar-benar darurat yang dirawat. Selebihnya disarankan pulang atau Rawat Jalan.

Source: Tempo.co.id
Source: Tempo.co.id

Melihat orang sakit, apalagi di IGD, ICU, unit Bedah, penyakit dalam, tidak ada yang enak. Ke mana dan di mana pun mata memandang, selalu ada orang yang menderita. Yang sadar kesakitan, yang setengah sadar mengkhawatirkan, yang tidak sadar membuat kita jaga-jaga tggal menunggu 'kapan'.

Orang-orang yang sedang berbaring di RS, akan sangat senang saat kita datang menjenguknya. Kita pun juga senang bisa membahagiakan mereka. Kebahagiaan seperti ini tidak ada duanya. Level kebahagiaannya tidak bisa disandingkan dengan nonton Hollywood Planet di Hongkong maupun USA. Super Happy lah. Apalagi jika kita gunakan untuk refleksi diri. Betapa nikmat jadi orang sehat.

Makanya, dengan melihat orang-orang seperti ini, kita yang sehat bersyukur. Kita akhirnya menyadari betapa penting menjaga diri agar tetap sehat. Orang yang sadar akan tingginya nilai kesehatan ini akan menerapkan prinsip hidup sehat. Akan hati-hati terhadap gaya hidupnya. Makan, minum, istirahat yang teratur. Kerja juga hati-hati, demikian pula bila sedang menempuh perjalanan, jangan sampai terjadi kecelakaan.

Dalam Agama Islam, mengunjungi orang sakit tergolong sebagai perbuatan mulia. Karena itu sangat dianjurkan. "Barang siapa yang menjenguk orang sakit, maka dia akan masuk ke dalam rahmat Allah, sehingga jika dia duduk, dia akan ada di dalam rahmat tersebut." Hadits ini diriwayatkan oleh Imam Bukhori dan telah dishahihkan oleh Al Albani

Inilah beberapa alasan mengapa RS merupakan salah satu wahana 'rekreasi terbaik' karena dipastikan menjenguk orang sakit, menjadikan hidup kita lebih baik. Kalau piknik hanya kita yang senang, sementara mengunjungi orang sakit di RS beda banget. Kita yang membuat orang lain jadi senang dan mendorong kesembuhannya.

Kuburan

Di Aceh, kuburan atau pemakaman disebut sebagai "Kubu". Mengunjungi atau sekedar melewatinya, secara langsung atau tidak, kita akan mengatakan dalam hati, "Suatu hari nanti, saya akan seperti mereka yang ada dalam kubur." Selama di Jawa ini, beberapa kali saya diajak tuan rumah tempat saya tinggal pergi ziarah ke makam.

Kuburan menjadikan kita lebih mengingat kita akan kematian yang datangnya sudah pasti. Menjadikan kita tidak terlena oleh dunia dan lebih banyak mempersiapkan bekal di akhirat. Dalam Islam, berziarah kubur, semakin mendekatkan kita kepada Allah SWT dengan meyakini ketentuannya mengenai alam baka.

Source: Liberal.co.id
Source: Liberal.co.id

Berziarah kubur mempunyai beberapa hikmah. Pertama sangat bagus dalam menguatkan rohaniah kita. Ziarah kubur bukan sebatas datang di area pemakaman, tetapi sebagai wujud mengingat kematian dan masa depan akhirat yang sudah pasti akan dilalui setiap manusia. Dengan ziarah kubur, kita akan mempersiapkan diri lebih baik dalam kehidupan sehari-hari.

Walau terkadang aktivitas keseharian kita sering membuat lalai terhadap masa depan di akhirat, akan tetapi dengan mengajak ziarah kubur, misalnya ada kerabat, tetangga, rekan yang sedang tertimpa musiba, akan membantu kita untuk minimal ingat dan bisa menyiapkan diri menuju akhirat.  

Syaikh Nawawi al-Bantani dalam kitab Nihayatuz Zain menjelaskan, "Disunnahkan untuk berziarah kubur. Barang siapa yang menziarahi makam kedua orang tuanya atau salah satunya setiap hari Jum'at, maka Allah mengampuni dosa-dosanya dan dia dicatat sebagai anak yang taat dan berbakti kepada kedua orang tuanya."

Oleh karena itu, secara psikologis, 'rekreasi' ke makam atau kuburan, sangat besar manfaatnya. Sebagai wahana refleksi yang membuat diri kita menjadi lebih baik. Berbuat baik pada diri dan sesama.

Kesimpulan

Sekalipun tidak pernah ada catatan berapa jumlah pengunjung di RS dan Kuburan secara statistik seperti halnya pengunjung di tempat-tempat wisata di Malang Raya, tidak ada tempat rekreasi yang lebih baik dari mengunjungi orang sakit d RS dan berziarah kubur.

Dua tempat inilah yang, meskipun tidak populer sebagai 'tempat rekreasi', harus diakui keduanya sebagai 'masa depan' setiap manusia. Pada dasarnya setiap manusia pernah, sedang atau akan merasakan sakit, walaupun mungkin tidak sampai masuk RS. Namun kalau mati, adalah sebuah kepastian.

Oleh karenanya, luangkanlah waktu Anda sesekali 'rekreasi' ke dua tempat tersebut. Pasti terasa bedanya.

Malang, 23 July 2020
Ridha Afzal

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun