Mohon tunggu...
Ridha Afzal
Ridha Afzal Mohon Tunggu... Perawat - Occupational Health Nurse

If I can't change the world, I'll change the way I see it

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kunci Keberhasilannya: Konsisten

22 Juli 2020   20:50 Diperbarui: 22 Juli 2020   20:46 254
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mahatma Gandhi. Source: India.com

Dalam jangka waktu lama, dalam artian professional, fokus pada produk inilah yang membuat Mungil jadi spesialis. Namanya spesialis itu pasti ahlinya. Dalam bentu kue, itu pasti enak. 

Kelemahannya, orang tidak bisa mendapatkan produk lainnya. Hal ini yang membedakan dengan supermarket. Orang akhirnya mengenal Es Mungil karena mereka ahlinya.

Namun demikian, produk yang kita jual tidak harus dalam bentuk Es Campur, atau barang. Bisa berupa jasa, misalnya pelatihan, kursus, perkuliahan per materi, dan lain-lain.

Place

Warung Mungil ini unik, tidak pindah-pindah. Sehingga orang gampang mencarinya. Kekurangannya, kalau kita nyewa atau kontrak bagaimana? Makanya harus ada backup system. Yakni usahakan bisa Online. Dengan demikian pelanggan tahu pergerakan fisik, in case kita pindah.

Masalah tempat ini meskipun penting pada tahap awal, tidak begitu besar perannya di masa depan. Pelanggan jika sudah fanatic dengan produk, mereka akan cari, meskipun jaraknya jauh. Itulah yang terjadi pada Warung Mungil.

Mereka sudah buka cabang di beberapa tempat dan memperkenalkan kepada pelanggannya. Dengan demikian Mungil yakin semakin dekat dengan pelanggan. Survei lokasi pelanggan sangat berperan di sini. Warung Mungil punya cabang di lokasi-lokasi yang sangat strategis di semua 4 tempat yang pernah saya lihat. Mirip model Franchise lah.

Kunci yang perlu diperhatikan di sini adalah kualitas produk harus dipastikan punya "Resep" yang sama. Jangan beda tempat, beda rasa. Pelanggan akan pada lari. Mungil memegang prinsip tersebut.

Target

Warung Mungil sangat tahu persis kemauan pasar. Orang Lawang, Malang, Singosari dan Batu sekitarya, sangat suka minum Es Campur. Meskipun musim Hujan, mereka minum Es Campur dan sejenisnya. Mirip orang Aceh yang suka Mie Aceh.

Tapi di Malang, ada saingannya, yakni Bakso. Walaupun Mungil juga jualan Bakso, namun bukan  produk unggulan. Karena itu, Bakso Mungi kurang begitu dikenal. Bisa saja enak dan lezat Baksonya. Tetapi karena terlanjur "Branding" nya beda, Es Campur Mungil ini berpengaruh besar pada mentalitas customer.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun