Mayoritas pemula, menganggap bahwa dengan main You Tube, bisa otomatis mendapatkan keuntungan cepat dalam jumlah banyak tanpa kerja keras. Persepsi ini yang perlu diluruskan.
 Â
You Tube Indonesia dan di dunia
Sebanyak 5 miliar video ditonton setiap hari. Ada 5 negara pengguna You Tube terbesar di dunia. Negara-negara pengguna You Tubeter terbanyak di dunia adalah USA termasuk jumlah Gamers terbanyak (180.7 juta orang). Kedua, di Brazil (69.7 juta), ketiga Russia (47.4 juta), keempat Jepang (46.8 juta) dan kelima India (21.2 juta). Â
Papan atas You Tube di antaranya, T-Series merupakan channel You Tube yang mencatat lebih dari 107 subscribers. Disusul oleh  PewDiePie, subscribernya mencapai 102 juta. Channel di India mencapai 100 juta subsribers. You Tube top dunia didominasi oleh Prankster, vlogger. Di Indonesia, kita mengenal nam-nama Atta Halilintar, Ria Ricis, Raditya Dika, Raffi, Baim Paula, dan Deddy Corbuzier sebagai Youtuber yang tidak asing bagi kita.
Indonesia menjadi salah satu negara pengakses You Tube terbesar se-Asia Pasifik. Atta Halilintar, di usia 24 tahun, menduduki posisi 15 dari 30 You Tuber dunia dengan pelanggan 1.983.555 tahun 2019 lalu. Dia membuat You Tube mulai pada 26 Januari 2014. Atta sudah mengoleksi 848.056.336 video views dan memiliki 11.045.221 pelanggan dari 391 video yang diunggahnya (Sidonews.com, 2019).Â
Social Blade mengkategorikannya sebagai pria yag bekerja keras, pedagang, traveler, content creator dan influencer di Grade A. Penghasilan per harinya mencapai antara Rp. 19-314 juta per hari dari You Tube.
Tidak Semudah Membalik Tangan
Generasi kini adalah generasi Crazy You Tube. Betapa tidak. Anak-anak muda banyak yang 'gila', dengan 'iming-iming' You Tube. Dengan hanya merekam video, kemudian upload videonya di You Tube, cari pengunjung, untuk subscribe, comment and share, difikir akan bisa kaya mendadak.
Baim, yang memiliki lebih dari 9.2 juta subscriber, menyuguhkan konten vlog, prank video hingga social experiment, mengatakan tidak mudah mecapai posisi ini. Misalnya menggarap videonya sendiri pada tiga bulan pertama. Dia juga sempat bingung mau upload vlog apa. Sering membuat percobaan. Jadi You Tuber, katanya harus mengikuti trend. Ini butuh waktu dan proses. Â
Demikian pula yang dirasakan oleh Reza Arap Oktavian. Butuh perjuangan keras dilakukan untuk jadi Youtuber. Dia harus nulis sendiri link You Tube dan dikasih ke orang-orang. Dia merasa berlomba-lomba menjadi Youtuber guna menambah popularitas, butuh kerja keras.
Sementara Deddy Corbuzier, yang banyak kita kenal sebagai artis multitalented, dia berangkat bukan dari keluarga kaya. Dia mulai karirnya dengan mengenal sulap sejak berumur 8 tahun. Dia suka menyaksikan acara sulap di TV.Â
Sejak tahun 1999 merambah di dunia sulap. Sesudah itu dia mencoba dunia presenter tahun 2010. Dia besar di Youtuber karena sudah punya akar kuat sejak dirintisnya 21 tahun silam. Bukan waktu yag singkat. Ternyata, konten yang Deddy buat dalam Youtube harus dia bayar degan pengalaman dua decade lebih.