Sedihnya, awal bulan ini dia diberhentikan karena alasan operasional. Kita cukup maklum, musim Corona. Di mana-mana terjadi pengurangan tenaga kerja. Dia kedodoran juga lantaran sibuk harus mencari kerja: apa dan di mana.
Oleh sebab itu, tambah sedih ketika membaca Topik Pilihan Kompasiana kemarin: SELAMAT BEKERJA KEMBALI.
Okeylah bagi yang punya pekerjaan tetap, jadi PNS atau pegawai tetap di perusahaan besar, tidak masalah. Akan beda halnya dengan pekerja-pekerja yang statusnya sebagai pekerja harian, honor atau sukarelawan.Â
Mereka merasakan betapa cobaan hidup ini cukup berat. Belum lagi ditambah yang namanya tabungan tidak ada. Jadi, jangankan nabung. Untuk menutupi kebutuhan sehari-hari saja masih kurang.
Bisa saja mereka sebenarnya sudah mencoba dengan sekuat tenaga. Tetapi nasib orang memang beda. Seberapa besar usahanya, rejeki orang juga tidak sama.Â
Oleh karena itu, meskipun para motivator bilang 'Hasil tidak pernah mengkhianati usaha', tetapi kenyataan di lapangan yang mereka hadapi seperti itu. Sudah mencoba bekerja keras, masih juga melarat. Kalau sudah begini kondisinya, lantas menyalahkan siapa?
Saya pernah ketemu seorang lulusan Bahasa Inggris, yang lebih dari 10 tahun mencari kerja tapi tidak dapat juga. Bahkan status honornya selama 10 tahun di sekolah SD. Miris. Â Terakhir, dia diterima sebagai PNS, juga di SD, namun tidak lama. Sesudah itu, penyakit yang dideritanya membuat di pulang ke Rahmatullah, selamanya.
Makanya, kita bantu dengan do'a kepada mereka yang menghadapi cobaan berat ini, sekiranya tidak bisa bantu memberi kerjaan atau memberikan bantuan secara finansial. Ini adalah solusi 'terakhir' dan 'terburuk' yang bisa kita kerjakan.
Kata 'Selamat Bekerja Kembali' meskipun baik, bisa jadi hanya berlaku bagi orang-orang tertentu. Oleh sebab itu, kita harus hati-hati menggunakannya, lantaran status pekerjaan orang tidak sama.Â
Jika tidak, saya kuatir akan membuat banyak orang tersinggung. Khususnya yang lagi nganggur atau kehilanga pekerjaan, baik itu dipecat maupun yang kontraknya habis tidak diperpanjang.
Saya lebih memilih menulis seperti ini sebagai penggantinya. Sebisa mungkin saya akan sharing informasi tentang lapangan kerja yang ada. Itu yang sudah dan biasa saya lakukan. Saya suka share tentang Job Opportunity sesuai profesi.Â
Barangkali ini lebih baik dari pada lebay, memamerkan berbagai keluhan, selama Corona berlangsung. Bisa nambah derita orang-orang yang sejatinya sudah jatuh, eh...tertimpa musibah pula.