Mohon tunggu...
Ridha Afzal
Ridha Afzal Mohon Tunggu... Perawat - Occupational Health Nurse

If I can't change the world, I'll change the way I see it

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mengkritik dan Membenci Beda Tipis, Keduanya Bisa Masuk Bui

29 Juni 2020   18:28 Diperbarui: 29 Juni 2020   18:44 306
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source: financial times.

Saya pernah menjumpai kasus, seorang perawat senior, sebut saja Mr. Jo namanya. Orang asli NTT. Mr. Jo ini, betapapun lama tinggal dan bekerja di Jawa, temperamen nya tidak hilang. Semua orang tahu tentang ini. Makanya jika dalam setiap pertemuan beliau hadir, orang tidak kaget.

Permasalahnnya, zaman sekarang ini zaman Online. Terkadang apa yang orang bicarakan itu beda dengan bahasa tulisan. Yang biasa-biasa saja di dunia maya, terasa keras di dunia nyata. Padahal, jika diutarakan, kedengarannya biasa saja. Itulah namanya interpretasi yang berbeda.

Nah, Mr. Jo yang aktif dalam organisasi profesi ini memang dari awal suka ngomongnya koar-koar, membentak sudah biasa dan bicara lantang juga bukan hal yang baru bagi rekan-rekan yang mengenalnya. Ketika kebiasaan ini dibawa ke dunia maya, sosmed orang bilang, reaksi yang berdatangan muncul.

Akibatnya bisa diduga. Kritikan-kritikan yang dia biasa lontarkan, ditanggapi berbeda. Danggap menyerang individu dan sangat pedas isinya. Tidak dipungkiri ada orang-orang yang memang memiliki cara pandang berbeda dalam menafsirkan apa yang Mr. Jo sampaikan. Singkat cerita, kasusnya diangkat ke meja hijau. Dianggap mencemarkan nama baik.

Sangat disayangkan, karena kritik-kritik yang sebetulnya membangun yang beliau sampaikan,  ditangkap berbeda artinya oleh orang lain. Mr. Jo kini harus meringkuk di balik jeruji besi. Mr. Jo diputuskan oleh pengadilan bersalah, dan dihukum setahun penjara.

Pelajaran yang ingin saya sampaikan adalah, kita perlu hati-hati dalam mengekspresikan kritikan, terutama jika di dunia maya atau di social media. Orang saat ini banyak yang pintar memutarbalikkan fakta. Jangan karena maksud kritikan kita baik, diartikan sebagai ujaran kebencian yang sifatnya pribadi.

Orang yang tidak paham dan berfikiran sempit, tidak mampu membedakan mana kritik dan mana benci. Makanya, sebelum menulis di medsos, ada baiknya mikir dulu. Jika tidak, saya kuatir, akan menambah jumlah penghuni Hotel Prodeo.

Malang, 29 June 2020
Ridha Afzal

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun