Mohon tunggu...
Ridha Afzal
Ridha Afzal Mohon Tunggu... Perawat - Occupational Health Nurse

If I can't change the world, I'll change the way I see it

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Runtuhnya "Dinasti" Akper di Bawah "Kekaisaran" Poltekkes

16 Juni 2020   11:55 Diperbarui: 16 Juni 2020   11:57 651
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Hardy, 2016. Personal Collection 

Poltekkes di bawah Kemenkes sibuk soal pendidikan Vokasi. Kementrian lain sudah di level science. Di sini jelas, Akper tidak berkembang.

Kelima, demokrasi kampus, keperawatan yang semula 'besar' jadi 'mengkeret'. Bayangkan, dalam kepengurusan anggota Senat, mestinya berlaku untuk Prodi, bukan jurusan. Apa yang terjadi? Meskipun dalam satu Poltekkes terdapat 12 Kaprodik Keperawatan, tetapi banyaknya suara hanya 1 jurusan. 

Sebaliknya, jurusan lainnya, seperti Gizi, Kesling, Kebidanan, atau lainnya, meskipun jumlahnya satu, memiliki 'kekuatan' yang sama. Di sini, makna 'demokrasi' tidak jalan. Akibantnya tentu saja jurusan eperawatan dirugikan dalam perolehan suara, meskipun masyarakatnya terbesar di Poltekkes.

Lima penjelasan inilah yang menyebabkan keterpurukan Akademi Keperawatan di bawah Kemenkes di Indonesia. Bukannya dinastinya makin berkembang, malah merosot, terpuruk.

Kalau ditanya, pasti teman-teman dosen dan mahasiswa lebih menyukai system lama. Sayangnya, teman-teman ini bukan pejabat di Kemenkes. Atau biar diasuh oleh Dikti seluruhnya?

Malang, 16 June 2020
Ridha Afzal

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun