Mohon tunggu...
Ridha Afzal
Ridha Afzal Mohon Tunggu... Perawat - Occupational Health Nurse

If I can't change the world, I'll change the way I see it

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Bugar Saat Pandemi: Sepatu, Bukan untuk Gaya atau Status Sosial

15 Juni 2020   06:26 Diperbarui: 15 Juni 2020   06:40 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Demikian seterusnya model dan bahan dasar sepatu makin berkembang. Tahun 1980, untuk pertama kalinya Sepatu Atlet diproduksi yang kemudian terkena di seluruh dunia.

Nah, di era New Normal ini, pasca Corona, beruntung kita bisa dapatkan sepatu berkualitas, sesuai kemauan kita terkait model, ukuran dan warnanya. Saat ini kita bisa dapatkan sepatu tanpa harus beranjak dari rumah. Tanpa keluar rumah, sepatu bisa kita dapatkan dengan cara Online Shopping. Datang sendiri di depan pintu. Fantastic kan?
 
Pengalaman saya, ini sangat menguntungkan. Khususnya mereka yang suka menjaga kebugaran tubuh. Saya suka jogging, walaupun tidak setiap hari. Jadi, saya kenakan sepatu, bukan untuk fesyen, gaya-gayaan atau menjaga status social. Saya kenakan sepatu untuk tujuan melindungi kaki, untuk keamanan, kenyamanan serta kesehatan kaki. Jangan sampai kita hanya jaga kesehatan tubuh bagian atas, namun terluka saat lari, jogging atau jalan sehat.

Apakah Stay at Home atau Work From Home, sepatu tetap menjadi bagian dari kebutuhan kita. Tidak harus mahal. Tetapi ukuran dan kenyamanan harus menjadi kriteria utama dalam memilih sepatu. Beruntung kita bisa memperolehnya di toko seperti @tokosepatujaya.id yang menyediakan kebutuhan kita terkait sepatu ini. Tanpa menginjakkan kaki dan keluar rumah, kita bisa pesan.

Intinya, sepatu di era digital ini merupakan bagian dari kebutuhan hidup sehat. Mengenakan sepatu, bukan lagi dominasi artis, orang kantoran atau kaum Bourgeois. Walau memang tidak menolak, ada sepatu dengan berbagai model, warna dan bahan dasar berbeda, yang semuanya berpengaruh pada harga. Akan tetapi pada dasarnya, prinsip kepemilikan sepatu, tidak harus mahal.  

Have a nice day!

Malang, 15 June 2020
Ridha Afzal

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun