Mohon tunggu...
Ridha Afzal
Ridha Afzal Mohon Tunggu... Perawat - Occupational Health Nurse

If I can't change the world, I'll change the way I see it

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Rahasia Mengapa Tenaga Kerja Filipina dan India Mendunia

10 Juni 2020   19:13 Diperbarui: 10 Juni 2020   19:19 792
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saya pernah kenal dengan orang asli India, pernah bekerja di Dubai selama 15 tahun. Mr. Zahoor namanya. Beliau sedang berkunjung ke Aceh, liburan 3 hari, pada tahun 2015 lalu. Saya juga pernah kenal dengan orang Filipina, Ms. Caroline, 25 tahun di USA, yang juga datang ke Aceh tahun lalu.

Menurut Mr. Zahoor, setiap 10 orang di United Arab Emirates (UAE), terdapat 2 orang India. Sedikitnya 20% warga India yang tinggal dan bekerja di Dubai. Bukan hanya di UAE. Di Timur Tengah, orang India ada di mana-mana. Tidak heran, kata beliau, Bahasa India boleh dibilang bahasa kedua di sana. 

Orang India, Pakistan, Bangladesh yang semuanya paham dengan Bahasa Hindi, tidak takut atau kuatir meskipun bahasa Inggrisnya minim. Dengan Bahasa Hindi, mereka sudah merasa cukup sebagai bekal komunikasi.

Informasi dari Ms. Caroline juga demikian. New Census Data-USA (2018) mencatat 4.037.564 orang asal Filipina yang berada di USA. Orang asal Filipina paling banyak tinggal di California, Hawaii dan New York. 

Populasi Filipina di USA, terbesar kedua sebagai orang Asia sesudah China. Orang asal Filipina ini banyak yang berprofesi sebagai perawat. Filipina memiliki sebuah organisasi yang mengurusi orang-orang asal mereka yang bekerja di luar negeri (Overseas Filipino Wrkers-OFW).

Pasti ini bukan sebuah kebetulan. Mengenal dua orang dari dua Negara yang berbeda ini, saya memperoleh ilmu yang bisa mendorong saya ingin lebih tahu lebih dalam mengapa orang asal Filipina dan India ini suka banget dengan kerja di luar negeri. Bukan hanya itu, mereka juga disukai oleh negara-negara tempat mereka kerja. Dan itu, di seluruh dunia. Luar biasa.

dokpri
dokpri
Harus diakui, pekerja asal India dan Filipina lebih bisa mendunia dibanding pekerja asal negara manapun termasuk Indonesia. Pasti ada rahasianya. Kita tahu, kedua negara tersebut memang dalam sejarahnya memiliki riwayat dijajah oleh dua negara besar, India oleh Inggris dan Filipina oleh Amerika, yang otomatis memiliki kelebihan dalam berbahasa Inggris. Namun lebih dari itu, kedua negara ini tentunya mempunyai kelebihan lain yang tidak kita miliki.

Membaca Wikipedia, disebutkan bahwa Filipina dalam sejarahnya memiliki koneksi dengan India. Apa yang mereka sebut sebagai penduduk Filipina merupakan 'produk' campuran antara orang India dengan penduduk asli. Pada tahun 2016, diperkirakan terdapat 50.000 orang India Punjabi di Filipina. Jumlah tersebut belum termasuk kaum imigran India Punjabi atau kaum etnik India lainnya. Sedikitnya terdapat 8.963 orang India pada tahun 2010. Berarti dalam kurun waktu 6 tahun terdapat peningkatan lebih dari 42.000 orang India yang ada di Filipina.  

Penduduk Filipina berjumlah 106.7 juta (World Bank, 2018). Sejumlah 52.9% orang Filipina berusia antara 15-35 tahun (The Asian Post, 2019). Mereka menyukai kerja di luar negeri. Menurut Asia 4 Winners (2017), terdapat 6 alasan mengapa orang suka mempekerjakan warga Filipina. Pertama, Filipinos are hard workers. They are rich n positive attitude and are willing to work like horses. 

Kedua, Filipinos are proficient in the English language. Philippines earned a score of 60.33 from Education First Ltd, English Proficiency Index (EPI) worldwide, ergo tagged as the third Asian country with best non-native English speakers in the world. 

Ketiga, Filipinos are resilient, strong, tough. They are adapt at overcoming challenges. Therefore a Filipino employee won't easily buckle under pressure.

Keempat, Filipinos are warm and friendly. Even when under pressure, they will always manage to flash a smile. Kelima, Filipinos are eager to learn. They are jack-all-of-all-trades, you can teach them something and they will learn it with no complaints. Keenam, Filipinos are family-oriented.  They put so much heart and dedication into what they are doing because they do it not just for themselves but also for the people that they most care about. When you are with the Filipinos, you are with family.  

Demikian juga dengan orang India. Menurut the Guardian, 17% populasi dunia adalah orang India. India menduduki posisi kedua sesudah China terkait kepadatan penduduk. USA nomer tiga dan Indonesia di posisi ke empat. Menurut Mr. Zahoor, memang di India banyak orang miskin. Tetapi di India juga banyak orang yang kaya raya. Mereka mulai dari kalangan bawah hingga atas, suka dengan kerja di luar negeri. 

Di Timur Tengah misalnya, orang India ada di mana-mana di seluruh lapisan kerja. Dari sektor pemerintah hingga swasta. Dari cleaner hingga manajer. Dari restoran pinggir jalan hingg istana. Dari Satpam hingga insinyur. Hampir dipastikan tidak ada ruang kerja tanpa orang India. Sedemikian besar pendudk mereka yang bekerja di luar negeri.

Kurang lebih sama dengan orang Filipina, orang India juga pekerja keras, pantang menyerah, dan minat belajarnya tinggi. Mereka tidak akan balik ke negerinya sebelum sukses. Bahkan sesudah sukses pun asih betah tinggal di luar negeri hingga beranak-cucu.  

Beda banget dengan orang Indonesia. Kita sedih, karena hanya dikenal sebagai pemasok Asisten Rumah Tangga terbesar. Orang-orang pinter kita bisa dihitung yang bekerja di luar negeri. Kita tahu bahwa kerja di luar negeri bukan soal uang semata. Tetapi juga soal reputasi dan nama baik bangsa. Kita bisa membawa harum nama bangsa dengan cara bergaul dalam dunia internasional.

Orang kita ada yang hanya sepekan kerja di luar negeri, kemudian balik karena tidak betah. Ada saja alasanya. Karena kangen mbok, tidak ada Super Mie, atau hawa yang panas atau sangat dingin. 

Lebih buruk lagi, memang ada sih yang mampu jalan-jalan dan belanja di uar negeri seperti Singapore da Australia. Tapi kasus yang terjadi di Melbourne, sungguh sangat disesalkan. Warga kita ditangkap di Bandara Melboure gegara mencuri tas mewah (Kompas, 10 Juni 2020).

So, boro-boro menyaingi Filipina dan India dalam persoalan kualitas kerja di negeri orang. Untuk berbenah mental demi nama baik diri sendiri saja, kadang susahnya bukan main.  

Malang, 10 Juni 2020
Ridha Afzal

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun