Demikian juga dengan orang India. Menurut the Guardian, 17% populasi dunia adalah orang India. India menduduki posisi kedua sesudah China terkait kepadatan penduduk. USA nomer tiga dan Indonesia di posisi ke empat. Menurut Mr. Zahoor, memang di India banyak orang miskin. Tetapi di India juga banyak orang yang kaya raya. Mereka mulai dari kalangan bawah hingga atas, suka dengan kerja di luar negeri.Â
Di Timur Tengah misalnya, orang India ada di mana-mana di seluruh lapisan kerja. Dari sektor pemerintah hingga swasta. Dari cleaner hingga manajer. Dari restoran pinggir jalan hingg istana. Dari Satpam hingga insinyur. Hampir dipastikan tidak ada ruang kerja tanpa orang India. Sedemikian besar pendudk mereka yang bekerja di luar negeri.
Kurang lebih sama dengan orang Filipina, orang India juga pekerja keras, pantang menyerah, dan minat belajarnya tinggi. Mereka tidak akan balik ke negerinya sebelum sukses. Bahkan sesudah sukses pun asih betah tinggal di luar negeri hingga beranak-cucu. Â
Beda banget dengan orang Indonesia. Kita sedih, karena hanya dikenal sebagai pemasok Asisten Rumah Tangga terbesar. Orang-orang pinter kita bisa dihitung yang bekerja di luar negeri. Kita tahu bahwa kerja di luar negeri bukan soal uang semata. Tetapi juga soal reputasi dan nama baik bangsa. Kita bisa membawa harum nama bangsa dengan cara bergaul dalam dunia internasional.
Orang kita ada yang hanya sepekan kerja di luar negeri, kemudian balik karena tidak betah. Ada saja alasanya. Karena kangen mbok, tidak ada Super Mie, atau hawa yang panas atau sangat dingin.Â
Lebih buruk lagi, memang ada sih yang mampu jalan-jalan dan belanja di uar negeri seperti Singapore da Australia. Tapi kasus yang terjadi di Melbourne, sungguh sangat disesalkan. Warga kita ditangkap di Bandara Melboure gegara mencuri tas mewah (Kompas, 10 Juni 2020).
So, boro-boro menyaingi Filipina dan India dalam persoalan kualitas kerja di negeri orang. Untuk berbenah mental demi nama baik diri sendiri saja, kadang susahnya bukan main. Â
Malang, 10 Juni 2020
Ridha Afzal
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H