Tadi pagi (tanggal 7 Juni 2020) sekitar pukul 8 pagi waktu Papua, dokter datang, memberitahu bahwa hasi swab test saya negative. Ini untuk kali keduanya. Yang pertama, dua hari lalu. Saya tahu bahwa test ini harus diulang agar labih meyakinkan. Dan hasil swab test ulang pun, negative. Sangat bahagia. Saya beryukur kepadaMu....ya... Tuhan......
Saya rasa inilah hadiah terbaik, terbesar tahun ini. Saya pernah sakit dan pernah sembuh. Tapi tidak seperti saat menderita Corona ini. Corona sempat membuat saya jauh dan dijauhi oleh orang-orang yang saya cinta dan menyintai saya. Bukan karena benci atau tidak suka. Namun karena protocol kesehatan yang merekomendasikan harus demikianlah memperlakukan pasiennya.
Kini, seluruh keluarga saya, anak-anak. Cucu-cucu, tetangga, rekan-rekan kerja, kolega, sahabat-sahabat saya, juga masyarakat, tidak perlu takut lagi pada orang-orang seperti kami sesudah dua kali dinyatakan negative. Dan itu, lewat swab test. Bukan rapid test. Menurut pengalaman saya, virus Corona tidak seganas sebagaimana respon masyarakat dalam melukiskan perkembangannya yang diungkap lewat media masa.
Lepas dari Corona, rasanya seperti memasuki Pintu Surga......."
Seperti yang dituturkan oleh Dr. Isak JH Tukayo, M.Sc. dari Jayapura-Papua.
Malang, 7 June 2020
Ridha Afzal
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H